Tips Jitu Dalam Membeli, Menyimpan dan Mengolah Telur
Lain ladang lain belalang. Lain dulu lain sekarang.
Jika jaman nenek-nenek dulu orang-orang masih jarang yang mengkonsumsi telur – bahkan
pada waktu anak-anak kecil sering ditakut-takuti, jangan banyak-banyak makan telur, nanti kena bisul – saat ini telur merupakan salah satu lauk pauk yang sudah sangat lazim dikonsumsi sehari-hari.
Entah itu direbus, semur telur, balado telur, telur mata sapi atau sebagai telur dadar istimewa.
Hampir bisa dipastikan, di setiap rumah ibu-ibu rumah tangga mempunyai persediaan telur untuk jaga-jaga.
Ini mungkin sebagai salah satu indikasi jika penduduk Indonesia sudah sedikit meningkat kesejahteraan dan taraf hidupnya, atau mungkin juga karena sebagian besar keluarga Indonesia sudah mulai meningkat pemahaman dan kesadarannya akan pentingnya arti gizi yang baik.
Atau mungkin juga karena telur merupakan salah satu bahan pangan yang mudah didapat namun cukup murah.
Namun demikian, meski telur sudah hampir menjadi bahan pangan yang wajib konsumsi, pada kenyataannya masih ada sebagian ibu rumah tangga yang belum memahami secara benar tentang bagaimana cara menangani telur dengan baik.
Bahkan ada beberapa yang melakukan kesalahan yang sering dilakukan ketika menggunakan telur . Baik itu penanganan ketika mulai membeli, menyimpan atau mengolahnya.
Hal ini dirasa cukup penting, sebab pada umumnya telur akan mudah tercemari oleh bakteri Salmonella sp – terutama Salmonella Thyphimurius – yang apabila sampai tertelan akan bisa mengakibatkan infeksi saluran pencernaan. ( Masyarakat awam sering menyebutnya sebagai penyakit Thypus ).
Sebab bakteri ini memang banyak terdapat di tanah, air atau kotoran unggas.
Nah, agar anda dan keluarga dapat dengan lebih aman dalam mengkonsumsi telur untuk lauk pauk sehari-hari, akan lebih berguna jika mengetahui tentang beberapa Tips Jitu Dalam Membeli, Menyimpan dan Mengolah Telur yang berikut ini :
● Tips Saat membeli telur
- Pilihlah telur yang bersih dari kotoran unggas
- Jangan membeli telur yang sudah retak apalagi pecah.
Meski harganya memang sedikit lebih murah, namun kualitasnya tidak akan terjamin.
Telur yang sudah retak biasanya lebih mudah terkontaminasi bakteri Salmonella, bakteri yang membahayakan manusia.
- Tanda-tanda umum telur yang masih segar adalah cairan putihnya masih kental, bagian kuning telur utuh ( tidak pecah ) dan terletak di bagian tengah-tengah cairan putih, serta tidak beraroma busuk.
● Tips saat mengolah telur
- Cuci bersih telur, keringkan sebelum dipecahkan untuk mencegah mikroba masuk ke dalam telur olahan.
- Panaskan telur ( baik itu pada saat menggoreng atau merebus ) pada suhu minimal 65 ° C.
Pemanasan telur pada suhu ini selama 10 menit akan dapat membunuh bakteri Salmonella,
- Panaskan lagi lauk telur ( missal telur rebus, semur telur, balado telur dan lainnya ) bila ingin dikonsumsi kembali. Jangan menutup wadah telur sesaat selesai dipanaskan.
- Tanda kerusakan telur matang antara lain telur telah berlendir, rasa berubah, bumbu telur telah ditumbuhi kapang atau jamur, bila berkuah maka kuahnya berbuih, dan aromanya mulai menyimpang ( busuk atau bukan bau telur yang normal ).
● Tips saat mengolah telur
- Telur akan lebih baik jika disimpan dalam lemari es pada suhu 4 – 7 ° C, sehingga dapat bertahan antara 10 – 14 hari. Bila disimpan di suhu kamar mutu prima telur hanya akan mampu bertahan selama 7 hari saja.
- Sebelum disimpan telur harus dicuci bersih dan dikeringkan
- Telur yang telah dimasak, bila masih tersisa, simpan dalam lemari es bagian paling dingin ( rak paling atas atau bagian Freezer ).
Dan sebelumnya ditempatkan dalam wadah tertutup. Daya tahannya sampai 1 – 2 hari. Dan jika disimpan dalam freezer akan lebih lama.