Percaya Ndak Percaya, Ini Bukti Ilmiah Kalau Air Ludah Manjur Mengobati Luka Dengan Cepat
Bagi orang-orang kuno jaman dulu, mengobati suatu penyakit – terutama sekali luka – dengan mengandalkan khasiat air ludah sudah menjadi suatu hal yang sangat biasa.
Orang-orang kuno percaya jika air ludah memiliki khasiat yang luar biasa, sehingga akan mampu mengobati luka secara cepat.
Sehingga ketika suatu saat terluka pada bagian tubuhnya, tanpa ragu lagi mengobatinya dengan air ludah. Jika luka terjadi dijari, akan langsung di-“emut”, jika luka terjadi di bagian tubuh yang datar dan cukup luas, misal di tangan, akan langsung dijilat, atau ketika terjadi pada bagian tubuh yang tidak tega untuk dilakukan keduanya, cukup dibasahi dengan air ludah atau sedikit diludahi.
Orang kuno jaman dulu juga sangat akrab dengan metode pengobatan “disembur”.
Istilah pengobatan disembur disini adalah suatu cara pengobatan yang biasanya dilakukan oleh “orang tua” dimana pasien akan disembur dengan air ludah, dimana sebelum “menyembur” pasien, si orang tua akan membaca jampi-jampi atau doa terlebih dulu.
Khasiat pengobatan dari air ludah ini bahkan dipercaya akan lebih manjur dan menjadi-jadi jika dipergunakan air ludah pertama yang diambil saat bangun tidur di pagi hari, yang di Jawa disebut sebagai “idu bacin”.
Kepercayaan dan kebiasaan mengobati dengan air ludah mungkin merupakan suatu hal yang alami.
Sebab bila diperhatikan hampir semua jenis binatang juga melakukan tindakan yang serupa ketika mengalami luka.
Bagi orang-orang jaman sekarang yang modern, metode pengobatan dengan menggunakan air lidah sering diangggap sebagai suatu cara yang ngawur, tidak higienis, membahayakan, jorok dan menjijikkan.
Jadi boro-boro mau “disembur”, membayangkan saja mereka sudah “miris” jijiknya.
Masalah percaya ndak percaya, tentu saja merupakan hak dari masing-masing orang, tidak bisa dipaksakan. Namun dari hasil penelitian yang telah dilakukan, memang dapat terbuktikan bahwa air ludah memiliki beberapa kandungan yang bisa digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan luka.
Berikut penjelasannya.
Air Ludah atau air liur merupakan cairan yang diproduksi oleh kelenjar yang ada dalam mulut yang utamanya berfungsi untuk membantu proses pencernaan.
Meski secara sepintas sama, air ludah manusia sebenarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Sekresi serus
Jenis air ludah yang pertama adalah sekresi serus dengan kandungan ptyalin atau enzim yang berfungsi mencerna karbohidrat.
Pada saat kerbohidrat terpecah, Ptyalin berperan membantu memgubah amilum menjadi glukosa yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Sekresi mucus
Air ludah selanjutnya adalah sekresi mucus dengan kandungan mucin yang dihasilkan dari kelenjar parotis. Mucin berfungsi dalam pelumasan atau untuk melindungi permukaan.
Dari kedua jenis di atas, di dalam mulut air ludah memiliki fungsi :
- Membantu proses pemecahan makanan dalam mulut sehingga lidah dapat “menikmati” rasa makanan dan makanan menjadi lebih mudah dicerna oleh lambung.
- Mempermudah proses menelan makanan.
- Menjaga bagian mulut agar tidak kering
- Menetralkan asam yang berasal dari makanan dan minuman
- Menyapu bersih makanan dan sel-sel mati yang ada didalam mulut.
- Membasmi jamur dan mencegah pertumbuhannya dalam mulut.
- Menjaga kesehatan mulut dan gigi dari berbagai macam penyakit seperti sariawan.
Dari fungsi ludah seperti di atas, sebenarnya sudah terlihat fungsi medis dari air ludah, yaitu yang utama adalah menjaga kesehatan mulut, dengan melawan dan mencegah benda-benda asing, khususnya bakteri dan jamur yang bisa membahayakan kesehatan mulut.
Lalu apa saja yang sebenarnya terkandung dalam air ludah manusia?
Menurut hasil penelitian, dalam air ludah manusia terkandung zat-zat berikut :
- Zat elektrolit seperti natrium, kalsium dan kalium.
- Senyawa Mukosa diantaranya adalah mukopolisakarida dan glikoprotein.
- Enzim berupa enzim amylase dan ptyalin
- Tiosianat yaitu zat yang dapat berfungsi sebagai antibakteri.
- Histatin , yaitu suatu zat yang dapat berfungsi sebagai pembunuh bakteri
- Sekitar 40-50 senyawa protein yang memiliki fungsi berbeda-beda.
Dari kandungan air ludah di atas sebenarnya telah dapat “terlihat” tentang mengapa air ludah ini mampu menyembuhkan luka. Sebab disitu secara jelas disebutkan tentang adanya zat anti bakteri (Tiosianat) dan juga bahan pembunuh bakteri (Histatin ).
Kepercayaan dan kebiasaan yang dianggap jorok dan menjijikkan oleh modern ini kemudian dibuktikan oleh para peneliti tentang keabsahannya. Para peneliti Belanda kemudian menemukan bahwa air ludah memang memiliki kemampuan untuk menyembuhkan luka.
Kemampuan pengobatan air ludah ini bisa terjadi karena Histatin yang sebenarnya sejenis protein kecil, selain memiliki fungsi sebagai pembunuh bakteri ternyata juga dapat mempercepat proses penyembuhan sebuah luka.
Hasil penelitian para ahlli tersebut juga telah menjawab pertanyaan mengapa kebanyakan binatang menjilati luka pada tubuhnya.
Jadi, percaya ndak percaya, jorok atau tidak jorok, memang ada bukti ilmiah yang menunjukkan mengapa air ludah berkhasiat untuk mengobati luka secara cepat.
Tentu saja, hal ini bukan berarti menganjurkan untuk menggunakan air ludah untuk mengobati secara “ugal-ugalan”, melainkan pada situasi dan kondisi tertentu atau dalam darurat, air ludah dapat diandalkan kemanjurannya untuk mengobati luka.
Lihat juga :