-->

Inilah Kisah Sukses TKW Yang Unik, Ira Daratista Dari Hongkong

Diantara kisah para Tenaga Kerja Wanita ( TKW ) yang bekerja di luar negeri, yang biasanya penuh derita dan nelangsa, kisah sukses TKW yang satu ini mungkin bisa jadi sumber inspirasi dan motivasi.Ira namanya, seorang TKW kelahiran Pogot, Surabaya.

Yang seperti kebanyakan wanita lainnya, karena alasan ekonomi akhirnya nekat memutuskan untuk menjadi TKW, ke Hongkong.
Karena keputusan inilah ia akhirnya cukup sukses dan bahkan akhirnya ia lebih dikenal dengan ( Inul ) Ira Daratista dari Hongkong.

Bagaimana ceritanya ?

Kisah sukses tidak datang begitu saja. Pada awalnya, Ira juga mengalami kisah derita seperti laiknya cerita TKW lainnya. Awal sebagai TKW , Ira mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di Yuen Long. Pekerjaannya sangat berat. Ia harus mengurusi rumah majikan yang terdiri 4 tingkat bangunan, lengkap dengan kendaraan, hewan peliharaan dan tamannya, sendirian. Tapi toh semua itu ia urus dengan hati ikhlas dan berhasil dilaksanakan dengan baik.

Tetapi seperti nasib TKW di luar negeri lainnya, majikan Ira juga “nakal”. Majikan Ira memecatnya dan tidak mau memberikan gajinya. Dengan alasan yang tidak masuk akal, menghabiskan listrik dan air rumah majikannya. Bahkan Ira sempat diseret pula ke pengadilan. Namun karena memang tidak terbukti bersalah, justru Ira pada akhirnya mendapatkan ganti rugi sebesar HK $ 40. 000. Karena pemecatan ini pula, akhirnya Ira terpaksa pulang balik ke Surabaya, dan berhasil mengantongi dollar yang cukup besar.

Tetapi karena memang gaji TKW di Hongkong cukup tinggi dan niatnya untuk “menaklukkan” Hongkong tidak pernah padam. Hingga setelahnya, Ira kemudian balik lagi ke Hongkong, mencari dan mendapatkan kerja seperti semula, sebagai pembantu rumah tangga. Tetapi bukan dari situ jurus dan kunci suksesnya. Ira cerdas dan kreatif, jika hanya mengandalkan gajinya sebagai pembantu rumah tangga, meskipun tinggi untuk ukuran Indonesia, ia tidak akan bisa sukses sepenuhnya.

Otaknya berfikir keras. Hingga ditemukan jalan keluarnya. Ira merasa, jika jatah libur yang diperoleh hanya digunakannya untuk diam dirumah, jalan-jalan, atau belanja dan hura-hura tentu akan merugikannya. Sedangkan Ira melihat jika ketika hari libur di taman kota Victoria Park penuh dengan para pengunjung, turis atau para TKW lain yang melepaskan kejenuhannya di hari libur , sebagai pelampiasan penatnya kerja di negeri orang.
Dari situ Ira mendapatkan ide yang kreatif dan cemerlang. Karena Ira mempunyai keahlian juga meracik dan membuat jamu yang resepnya didapatkan dari ibunya, Ia memutuskan untuk menjual jamu tradisional khas Indonesia ( yang kalau di kampung-kampung disebut jamu gendong ).

Maka sejak itu, ketika mendapatkan jatah libur dari majikannya, tidak seperti lain yang hanya jalan-jalan atau sekedar melepas penat, Ira justru giat memasarkan jamunya di Victoria Park, Hongkong. Dan hebatnya, sebagai bagian strategi pemasarannya, Ira memasarkan jamunya dengan cara berdandan nyentrik ala penyanyi dangdut, dengan wig merahnya lengkap dengan musik segala. Bahkan Ira tidak segan-segan memberikan “bonus” kepada para pembelinya yang kebanyakan para TKW juga berbagai goyang dangdut yang dikuasainya.

Lihat juga :
> Cara dandan cepat tapi hasil tetap memikat

Mulai goyang patah-patah ala Annisa Bahar, sampai goyang ngebor Inul Daratista, kesukaannya. Hingga pada akhirnya menjadi nama julukannya, ( Inul ) Ira Daratista dari Hongkong.

Dari hasil jualan jamu tradisional ketika libur di Victoria Park ini, Ira berhasil mendapatkan untung sekitar HK $ 1000 tiap minggunya. Dan akan bertambah jika kebetulan ada hari libur selain hari minggu. Dari usaha kreatifnya pula, Ira berhasil sukses mendulang dollar jauh lebih banyak dibandingkan rekan TKW lainnya yang di Hongkong. Dari situ Ira mampu membeli sebuah rumah berharga ratusan juta yang dipersembahkan kepada suami dan anak-anaknya. Dan tidak lupa pula, Ira membayarkan ongkos haji untuk ibunda tercinta. Meski untuk itu Ira harus rela menyisihkan waktu istirahatnya.

Dan dari kisah Ira, dapat disimpulkan, selama mau dan gigih untuk berihtiar, berjuang dan berusaha pada akhirnya ada jalan keluarnya.