-->

15 Hal Yang Menarik Dari Pisang Kepok Atau Pisang Saba

Ternyata ada hal-hal yang menarik dari pisang Kepok atau pisang Saba. 

Salah satu jenis pisang yang sudah sangat dikenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah Pisang kepok atau ada juga yang menyebutnya sebagai pisang Saba ( Jawa : Gedang Sobo ). 
Namun meski anda mungkin sudah melihat jenis pisang ini berkali-kali, ternyata jenis pisang ini menyimpan hal-hal yang sangat menarik – yang bahkan mungkin belum anda ketahui. 

Dan berikut adalah 10 Hal Yang Menarik dari Pisang Kepok Atau Pisang Saba 

1. Tanaman pisang Kepok aslinya ternyata berasal dari negara Philipina 

2. Pisang Kepok merupakan persilangan dari Musa acuminata × Musa balbisiana dan termasuk dalam dari kelompok kultivar ABB 

3. Karena memiliki kandungan pati yang sedemikian tinggi, pisang Kepok termasuk kelompok pisang olah (plantain). 
Selain dikenal sebagai pisang kepok di Indonesia, di negara-negara lain, pisang ini memiliki berbagai nama Misalnya : 
Filipina: Saba, Sab-a, Cardaba , 
Bali: Biu gedang saba, 
Malaysia: Pisang Nipah atau Pisang Abu, 
Ilocano: Dippig, 
Thai: Kluai Hin, 
Hawaii: Opu-’ulu

4. Meski gampang tumbuh, untuk tempat idealnya, pisang ini termasuk “manja”. 
Pisang kepok akan tumbuh baik dan subur dengan syarat lahannya bebas dari penyakit layu pisang atau merupakan lahan endrmis, subur dengan lapisan top soil tanah yang cukup tebal, tanahnya bertekstur pasir, tanah aluvial dan banyak mengandung humus, dengan PH tanah yang cenderung asam, yaitu pada pH antara 4,5 - 6,5.
Curah hujan yang dibutuhkan antara 1500-3800 mm/tahun, dengan kelembapan udara antara 80-88%, suhu udara berkisar 22,8°C-32,4°C dan intensitas penyinaran cahaya sebesar 40 - 58 lux. 
Pisang ini juga butuh kemiringan tanah maksimal 35%. 
Itu artinya jenis pisang ini tidak bisa tumbuh baik di lereng-lereng berbukit. 

pohon pisang kepok

5. Waktu tanam yang terbaik untuk Pisang Kepok adalah pada saat awal musim penghujan sampai tiga bulan sesudahnya. 

6. Lubang untuk tempat tanam juga harus tertentu, mirip seperti bentuk sebuah dadu. 
Ukuran idealnya adalah Panjang = 50 cm, lebar = 50 cm, dalam 50 cm. 
Itupun lubang harus dibiarkan terbuka terlebih dulu selama 2 minggu. 

7. Beda dengan cara tanam tradisional yang dibiarkan begitu saja, agar hasilnya optimal, pisang Kepok ternyata butuh penjarangan. 
Penjarangan sebaiknya dilakukan setelah pohon indukan telah berumur 30 minggu. 
Dan hanya disisakan dalam satu rumpun sebanyak 2-3 anakan. 
Anakan yang dipilih adalah anakan yang berasal dari pohon induk dengan umur berbeda (berselang 2-3 bulan), yang tumbuh disebelah luar dari pohon induk pada arah yang sama. 

8. Pernah merasakan kualahan untuk mematikan anakan pisang. 
Untuk mematikan anakan pisang Kepok ternyata dapat dilakukan dengan cara yang cukup mudah. 
Caranya adalah pangkas atau potong batang anakan kira-kira 20 cm dari tanah, lalu congkel pada bagian tengah batang. 
Setelah itu tuang dengan 2-3 ml (½ sendok teh) minyak tanah. 

9. Pisang kepok membutuhkan unsur hara yang cukup dan baik. 
Karena itu pisang ini bahkan membutuhkan pemupukan yang teratur, terutama setelah masa tanam. 
Bahkan hingga 4 kali pemupukan. 
- Pemupukan I dilakukan 1 bulan setelah masa tanam. 
- Pemupukan ke II dan III dilakukan 2 dan 3 bulan setelah masa tanam 
- dan Pemupukan ke IV, dengan campuran pupuk kandang, pupuk buatan dan disinfektan. 
Cara pemupukannya pun harus dilakukan dengan membuat parit di sekeliling batang dengan jarak 50 cm. 

10. Ingin mendapatkan kulit buah pisang kepok yang mulus ? 
Untuk tujuan ini bisa dilakukan dengan membungkus buah atau pembrongosan. 

gambar pisang kepok

11. Beda dengan mahluk hidup lain yang akan mati jika dipotong jantungnya, pada pisang Kepok agar penyerapan unsur hara oleh bakal buah dapat terjadi secara maksimal dan untuk mencegah penyakit layu darah maka jantung buah pisang kepok malah harus dipotong. 

12. Pisang Kepok juga mirip orang tua. 
Maksudnya ketika telah berbuah, pisang Kepok ternyata butuh disangga. Sebab bila tidak batang pisang dapat roboh akibat terlalu beratnya buah yang ada pada bagian atas batang pohon. 

13. Selain batang, daun pisang kepok juga butuh perlakukan tersendiri. 
Agar ukuran dan penampakan buah dapat terjaga sehingga mampu menghasilkan buah dengan ukuran yang besar serta untuk menghindari buah pecah, maka daun pisang kepok harus dipotong pada bagian pangkal batangnya, termasuk daun yang telah tua dan menguning, dan hanya disisakan sebanyak 6 – 8 batang daun saja. 
Itupun cara memotongnya harus membentuk sudut sebesar 45 °. 
Dan itupun lagi daun bekas dipotong harus dikumpulkan dan dibakar dengan tujuan agar terhindar dari penyakit. 

14. Belum lagi pada masalah panennya. 
Waktu memanen pisang kepok yang paling ideal ternyata dilakukan pada pagi hari, yaitu antara jam 07.00 – 10.00. Atau sekalian sore hari antara jam15.00-17.00. 
Itupun cuaca harus dalam keadaan cerah. 

15. Dan terakhir tentu saja harganya. 
Harga pisang kepok saat ini ternyata cukup mahal lho. 
Jadi jika memiliki lahan yang cukup luas, kenapa tidak mencoba menanaminya dengan pisang Kepok ? 
Lihat juga :