Mengapa Saat Merebus Telur Kok Ada Warna Gelap Di Sekeliling Kuning Telur ? Amankan Dikonsumsi ?
Hingga kini ada 2 metode utama yang paling umum digunakan untuk memasak telur, yaitu dengan digoreng dan dengan direbus.
Tentu saja mengkonsumsi telur mentah-mentah – entah itu sebagai campuran jamu atau pun langsung “diuntal” – tidak termasuk kategori dimasak.
Meski kedua metode di atas sama-sama sehat dan aman, selama dilakukan dengan baik dan benar, namun terkadang timbul keraguan pada beberapa orang ketika harus mengkonsumsi telur rebus.
Pasalnya setelah membelah telur rebus dan sampai pada bagian kuning telurnya selalu terlihat warna gelap – biasanya abu-abu atau kehijauan – yang melingkari di bagian pinggirnya.
Ada yang menganggap jika telur tersebut telah busuk atau sudah terlalu “tua” untuk dikonsumsi. Sehingga dianggap pula mengkonsumsi telur rebus yang terdapat warna gelap pada kuning telurnya adalah berbahaya.
Benarkah anggapan ini ?
Berbahayakah Mengkonsumsi Telur Rebus Yang Berwarna Gelap Di Bagian Pinggir kuning telurnya ?
Dan mengapa saat merebus telur bisa muncul warna gelap di sekeliling pinggir kuning telur, padahal telur belum busuk ?
Jika diurai , dalam sebutir telur akan terdapat bermacam kandungan, diantaranya adalah protein, antioksidan, zat besi dan juga asam amino.
Ketika memasak telur dengan cara direbus, selama mengalami proses perebusan, rantai asam amino dalam protein pada telur akan mengalami perubahan dari bentuk dan kondisi aslinya sesuai dengan suhu denaturasi yang digunakan.
Saat mulai dipanaskan, awalnya protein-protein tersebut akan terurai, mulai mengumpul dan menggumpal bersama.
Dan ketika terus dipanaskan, akan terjadi ikatan protein tambahan yang membentuk jaringan protein yang relatif padat, sehingga menghasilkan putih telur yang kenyal dan kuning telur yang padat.
Namun ketika proses perebusan telur terlalu lama, maka bisa terjadi proses denaturasi yang dapat menyebabkan perubahan warna.
Dan perlu untuk diketahui, bahwa protein yang terkandung pada putih telur secara alami mengandung unsur belerang ( Sulfur ).
Dimana ketika terjadi proses denaturasi, sulfur ini dapat bergabung dengan hidrogen dan menghasilkan Hidrogen Sulfide. Yaitu senyawa yang berbentuk dan bersifat gas beracun yang dikenal sebagai aroma “telur busuk”.
Tidak hanya beracun, gas Hidrogen Sulfide juga bersifat mudah terbakar, korosif dan eksplosif.
Namun karena Hidrogen Sulfide ini memiliki massa yang lebih berat dari Oksigen dan Nitrogen yang terdapat di atmosfer, maka secara alami gas Hidrogen sulfida biasa berada di bawah, misalnya di sumur ataupun di gua.
Pada saat telur direbus dengan sumber panas yang berasal dari luar telur, saat panas meningkat, terjadi penurunan kelarutan putih telur, sehingga akan “mendorong” senyawa Hidrogen sulfida menuju ke arah dalam, yaitu ke bagian kuning telur.
Bagian kuning telur sendiri mengandung zat besi, yang ketika terkena panas akan terbebas seketika dari Phosvitin. Dan ketika kation Besi ini bertemu dengan Hidrogen sulfide yang masuk hingga antara area kuning telur dan putih telur, maka akan terjadi reaksi kimia yang menghasilkan Besi sulfida.
Dan perlu diketahui bahwa Besi sulfide memang memiliki warna gelap, yaitu abu-abu kehijauan.
Dan semakin banyak Besi sulfida yang dihasilkan, maka akan semakin banyak warna gelap yang dihasilkan.
Meski penyebab utama timbulnya warna gelap pada pinggiran kuning telur ini disebabkan oleh proses perebusan yang terlalu lama, terkadang warna abu-abu kehijauan tetap saja muncul meski telur direbus sebentar.
Lalu apa penyebabnya ?
Jika terjadi kasus yang seperti ini, bukan berarti telur telah busuk atau terlalu “tua”,melainkan penyebabnya bisa datang dari air yang digunakan untuk merebus.
Jika terjadi kasus seperti ini, maka bisa dipastikan bahwa kandungan zat besi dalam air yang digunakan untuk merebus cukup tinggi.
Jadi, berbahayakah mengkonsumsi kuning telur yang pinggirnya berwarna abu-abu kehijauan yang menandakan adanya senyawa Sulfida ini ?
Sama sekali tidak berbahaya.
Meskipun senyawa Hidrogen sulfide beracun dan berbahaya, namun jumlah gas yang dilepas dari telur amat sangat kecil sekali, sehingga tidak akan menimbulkan efek dan resiko kesehatan bagi yang mengkonsumsinya.
Lihat juga :