-->

Tahukah Anda, Metode Memasak Paling Sehat Untuk Menghambat Penuaan Dini ?

Yakin. Anda semua, para wanita, para ibu rumah tangga, pasti sangat ahli dalam hal masak memasak. Bahkan tidak sedikit yang memang pekerjaan utamanya adalah memasak.
Namun seumpama, jika suatu saat ada yang bertanya, mungkin anak anda :
“ Bu, bagaimana metode memasak yang paling sehat ?”
Bisakah anda menjawabnya ?

Yakin, sebagian besar pasti bisa menjawab dan menjelaskannya. Tapi mungkin – masih ada sedikiiiiit – yang belum bisa menjelaskannya ( mudah-mudahan tidak ).

Bagi anda yang kebetulan belum sempat bisa menjelaskan hal ini pada anak anda, sharing di bawah ini mungkin bisa untuk saling melengkapi.
( Nb : bagi yang sudah ahli, silahkan juga berbagi )

Konon, dari semua metode memasak yang dikenal, metode memasak tanpa minyak merupakan satu-satunya pilihan metode memasak yang paling sehat. Oleh sebab itu metode memasak tanpa minyak ini sering kali direkomendasikan oleh para dokter kepada pasiennya ketika harus menjalani program diet tertentu.Metode memasak makanan yang sehat, pada gilirannya juga akan memberikan efek jangka panjang. Yaitu dapat mencegah dan menghambat terjadinya proses penuaan dini pada tubuh manusia.


Metode memasak tanpa minyak yang dimaksud disini adalah metode memasak tanpa melakukan penggorengan. Jadi bisa berupa merebus atau mengkukus.
Karena memang ada cara memasak tanpa minyak lainnya, yaitu dengan membakar atau memanggang makanan.

Namun meski metode memasak makanan dengan merebus dan mengkukus ini merupakan metode memasak yang paling sehat, tentu saja harus diperhatikan beberapa hal penting.

Apabila metode merebus dan mengkukus makanan yang dilakukan dengan – maaf – asal-asalan saja, tidak mustahil kandungan gizi dan nutrisi di dalamnya justru akan hilang begitu saja.

Cara merebus yang paling baik adalah dengan mendidihkan air terlebih dulu.
Baru kemudian memasukkan bahan makanan yang akan dimasak.
Bahan makanan cukup direbus selama kurang dari 10 menit, guna mempertahankan kandungan gizi, nutrisi dan vitamin yang terkandung di dalamnya.
Pada saat merebus sayuran, sebaiknya biarkan tutup panci terbuka selama proses perebusan agar asam-asam yang terkandung dalam sayuran menguap. Sehingga sayuran tetap berwarna hijau, tidak kecoklatan.

Namun merebus bahan makanan memang membuat banyak zat gizi yang larut dalam air.
Bahkan tidak jarang, kandungan gizi air perebusan justru lebih banyak bila dibandingkan dengan bahan makanannya itu sendiri.

Itulah sebabnya, metode memasak dengan mengkukus adalah lebih baik lagi.

Makanan yang dikukus akan berkurang kandungan Asam Folat- nya hanya sebesar 15 %.
Bandingkan dengan metode merebus yang bisa mengurangi kandungan Asam Folat dalam makanan sampai dengan 35 %.
Kandungan vitamin C pada makanan yang direbus juga hanya berkurang sebesar 15 %.
Sedangkan jika direbus, kandungan Vitamin C–nya akan berkurang sebesar 25 %.
Dengan dikukus kandungan Flavonol dalam sayuran juga akan lebih terjaga.
Flavonol adalah konsentrat alami tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai antioksidan dan vitamin.
Jadi secara tidak langsung merupakan salah satu bahan alami yang bisa menghambat anti penuaan ( anti aging ). Tentang masalah penuaan dini, artikel yang ini sangat menari untuk disimak : Subhanallah, Rasul ternyata telah ajarkan cara cegah penuaan dini.
Bahan makanan yang berasal dari daging dan ikan yang dikukus juga menjadi bebas lemak dan terjaga kandungan gizinya.

Dengan memproses makanan secara tepat maka tubuh akan mendapatkan nutrisi dan antioksidan yang dibutuhkan untuk melawan radikal bebas penyebab penuaan sebelum waktunya. Alias penuaan dini.

Meski memasak dengan metode merebus dan mengukus masih kurang diminati ( dibanding dengan metode menggoreng – yang dilakukan hampir setiap hari ), tidak ada salahnya jika sedikit demi sedikit mulai membiasakannya. Disamping dampak positifnya terhadap kesehatan, juga akan sedikit menghemat pengeluaran dan belanja rumah tangga anda. Toh, kata orang-orang, harga minyak makin mahal ?