-->

Waspadai Tahi Lalat Anda. Bisa Jadi, Itu Kanker Kulit !

Meski tahi lalat sering dianggap sebagai pemanis wajah, tetapi sebaiknya anda waspada, sebab bisa jadi tahi lalat tersebut merupakan kanker kulit. Simak ciri-cirinya.

Tahi lalat ( Jawa : andeng-andeng ), pada posisi yang tepat bisa mempermanis wajah dan penampilan. Apalagi kalau letaknya pas, diatas atau di bawah bibir. Wah..bisa membuat lawan jenis langsung kepincut melihat kemanisan wajah dengan tahi lalat yang seperti ini.
Bahkan, banyak dari wanita yang sengaja minta dibuatkan tahi lalat palsu ( alias tatto tahi lalat ) pada wajahnya. Tujuannya ?
Jelas ingin lebih manis dan tampil menawan dengan tahi lalat ini.
Makanya, bagi yang kebetulan mempunyai tahi lalat , yang posisinya tepat dan menjadikan lebih manis wajah, bersyukurlah. Anda tidak perlu repot-repot lagi untuk membuat tahi lalat palsu guna mempermanis wajah.

Namun demikian, meski tahi lalat bisa mempermanis wajah, ada baiknya hati-hati.

Karena bisa jadi, apa yang dianggap sebagai tahi lalat, ternyata salah satu kanker kulit.

Ini tentu saja bukan untuk menakut-nakuti. Tapi tidak ada salahnya dan ada baiknya jika lebih waspada.
Karena dengan mendeteksi dini akan lebih mudah dalam menanggulangi.
Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Menurut catatan, kanker kulit ternyata termasuk dalam 10 besar kanker ganas di Indonesia.
Yang terbanyak adalah penderita pria.
Sedang untuk wanita, masih kalah dengan kanker leher rahim, payudara dan indung telur.
Kanker ganas pada kulit ini biasanya disebabkan oleh kerusakan epidermis karena beberapa faktor yang berlangsung cukup lama. Misalnya paparan sinar Ultra Violet ( UV ) adalah yang terbesar.
Tidak hanya itu, sinar infra merah, merokok, kualitas udara yang buruk, bahan kimia berbahaya, trauma luka bakar, juga faktor genetik akan berpengaruh dan menjadi penyebab kanker kulit ini.

Kanker kulit sendiri ada 3 macam :

1. Karsinoma Sel Basal ( KSB )

KSB ini umumnya terjadi di daerah rambut. Bersifat invasif dan jarang mempunyai anakan sebar. Tetapi merusak jaringan yang ditumpanginya. KSB banyak dijumpai pada kepala, hidung dan leher yang banyak terpapar sinar matahari.
Tandanya :
Benjolan kehitaman ( seperti tahi lalat ), agak berkilat, lambat menjadi besar, mudah berdarah jika tersenggol. Bentuknya ada yang berbintik-bintik menonjol pada bagian tepi dan di bagian tengah cekung. Ada pula yang berupa guratan kemerahan. Benjolan ini biasanya tidak disertai rasa gatal atau sakit.

2. Karsinoma Sel Skuamosa ( KSS )

Untuk KSS bisa terjadi pada kulit maupun selaput lendir. Ada KSS tipe luka yang kemudian meluas, tepinya mengeras dan mudah berdarah.
Ada pula tipe papiler, yaitu berupa tumor dengan permukaan yang benjol-benjol seperti kembang kol, berwarna merah atau pucat. Kemudian membasah dan mudah mengeluarkan darah atau serum.
KSS ini sering timbul di bagian tungkai, wajah bagian atas, telinga, dan daerah lapisan kulit mukosa.
Dan umumnya kanker kulit ini menyerang orang-orang pada kelompok umur usia 40 sampai 60 tahunan. Penderita KSS ini biasanya pernah menderita kelainan kulit sebelumnya.
Adanya luka kronis yang terpajan bahan kimia karsinogen atau sinar matahari akan bisa membuatnya menjadi kanker ganas.
Yang perlu diwaspadai, karena bentuknya seperti koreng, orang-orang sering menganggapnya sebagai koreng biasa.

3. Melanoma Maligma ( MM )

Melanoma Maligma adalah jenis kanker kulit yang paling ganas.
Tumor padat yang berasal dari sel pigmen kulit ini banyak diderita oleh orang yang berkulit terang atau kulit putih.
Lokasi tubuh yang terbanyak untuk serangan MM ini adalah pada tungkai bawah, badan, kepala dan leher, tungkai atas, bahkan pada kuku.
Umumnya MM menyerang orang-orang pada kelompok usia 30 sampai 60 tahunan.
Bentuk klinis paling sering dijumpai adalah kelainan berupa bercak dengan ukuran beberapa milimeter sampai centimeter.
Warnanya bervariasi, bisa kehitaman, putih, kebiruan, dan berbatas tegas dengan sedikit penonjolan di permukaan kulit. MM ini mudah menyebar.
Paparan sinar matahari diduga kuat sebagai yang paling bertanggung jawab terhadap timbulnya MM ini. Namun iritasi yang berulang pada tahi lalat juga bisa berkembang menjadi kanker kulit ini.
Deteksi dini sering tidak dilakukan oleh penderita karena kanker kulit MM ini sangat mirip dengan tahi lalat biasa.
Nah dengan mengetahui beberapa jenis kanker kulit seperti di atas, mulai sekarang ada baiknya jika anda semua mulai memperhatikan dan meneliti tahi lalat anda.
Jangan sampai apa yang anda anggap sebagai tahi lalat biasa ternyata merupakan kanker kulit yang cukup berbahaya.

Cara yang sederhana untuk mendeteksi dini kanker kulit adalah dengan memperhatikan, apakah tahi lalat anda “ hidup”.

Yakni menebal melebar, dan membesar.
Lalu setelah itu, waspadailah ciri-ciri kanker kulit yang disebut A, B, C, D yakni :
A : Bentuk tumor yang Asimetris
B : Border Irregular ( tepi yang tidak teratur )
C : Color Irregular ( warna dalam satu lesi yang bermacam-macam, coklat bercampur hitam ), dan
D : Diamater tumor, hampir selalu lebih dari 6 milimeter.

Nah, silahkan meneliti, silahkan berhati-hati.
Semoga bermanfaat.