Mendeteksi Keharmonisan Rumah Tangga Dengan Tempe
Anda mungkin belum tahu, jika tempe ternyata bisa untuk mendeteksi keharmonisan sebuah rumah tangga.
Lho, kok dengan tempe ? Memangnya “bisa apa” tempe itu ?
Lha, orang saja – bahkan keluarga dekatpun- sering kali tidak bisa membaca dan mengetahui jika sebuah keluarga sedang gonjang-ganjing atau tidak harmonis.
Karena rumah tangga yang sedang kurang harmonis umumnya memang tidak “ diumbar” dan di tidak gembar-gemborkan kepada orang lain begitu saja.
Apalagi dengan tempe.
Apa dan bagaimana makanan tradisional tempe ini bisa mendeteksi keharmonisan rumah tangga ?
Tapi, itulah hebatnya tempe.
Meski kebanyakan penduduk Indonesia masih memandang sebelah mata dan “ under estimate” dengan tempe ( sampai saat ini beberapa kalangan masih sering menggunakan istilah “mental tempe” untuk mengejek dan mendiskreditkan seseorang atau golongan ),
tapi ternyata tempe memang punya segudang khasiat dan kelebihan.
Tentang khasiat tempe dalam hal tingginya kandungan gizi, tentu semua orang sudah tahu.
Sehingga karena tingginya kandungan gizin tempe, makanan tradisional khas Indonesia saat ini sudah menjadi “menu wajib” bagi para penganut aliran Vegetarian.
Tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia.
Tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia.
Lalu kelebihan lain tentang betapa murahnya tempe ini, semua orang – tidak hanya tahu – tapi sudah begitu hafal.( Meski saat ini harga kedelai melonjak begitu tinggi ).
Makanya tempe sering dijadikan sebagai "makanan pokok" yang disajikan untuk hidangan keluarga Indonesia.
Lihat juga :
> Sajikan hidangan menantang dengan kentang
Makanya tempe sering dijadikan sebagai "makanan pokok" yang disajikan untuk hidangan keluarga Indonesia.
Lihat juga :
> Sajikan hidangan menantang dengan kentang
Tetapi tentang bagaimana makanan tradisional khas Indonesia, tempe ini ternyata bisa digunakan untuk mendeteksi keharmonisan sebuah rumah tangga, bisa jadi tidak semua orang sudah tahu.
Hal ini kedengarannya aneh, tidak masuk akal, dan tidak ilmiah, akan tetapi memang begitulah kenyataannya.
Masyarakat tradisional, khususnya yang pernah membuat tempe sudah begitu faham dengan salah satu keanehan tempe ini.
Dulu, pada jaman kakek dan nenek, pernah ada nasehat, jika kebetulan sedang “panas hati” atau jika sedang “perang”, suami atau istri sebaiknya tidak membuat tempe. Karena pasti tidak akan jadi.
Biasanya – kita – meski sebenarnya belum sepenuhnya percaya, umumnya hanya meng-iyakan saja. Bukannya apa-apa. Tapi, siapa “sih” yang mau membuat tempe ketika sedang panas hati atau sedang perang dengan suami atau istri ?
Tetapi jika membuat tempe ini sudah merupakan profesi, pekerjaan sehari-hari, tentu lain lagi ceritanya. Entah sedang panas hati, entah sedang “perang”, mau tidak mau harus tetap membuat dan memproduksi tempe ini. Sebab kalau tidak, periuk bisa berguling.
Nah dari cerita dan obrolan dari para pembuat tempe ini ternyata memang memperkuat apa yang telah dinasehatkan oleh sang kakek – nenek.
Ceritanya,
Karena tempe yang biasa dibeli dari langganan suatu ketika tidak seperti biasanya, kurang rekat dan pecah saat digoreng, terpaksa komplain pada penjualnya.
Pada saat dikomplain kalau tempe jualannya tidak bagus seperti biasanya , ehhh…jawaban sang penjual malah tidak nyambung,
“ Iya, maklumlah.., yang namanya keluarga terkadang memang ada cekcoknya ”
Awalnya, sempat bengong juga.
Kok jauh sekali jawabannya.
Tapi setelah teringat nasehat kakek nenek dan mencoba mengorek lebih jauh, suasana hati seseorang ternyata sangat berpengaruh terhadap proses pembuatan tempe ini.
Aneh, ya…
Tapi, entah mengapa, ragi tempe ini ternyata sangat sensitif dengan “ hawa panas” yang memancar dari pembuatnya. ( Siapa yang mau menyelidiki…??? )
Akibatnya, ya seperti itu tadi, tempe hasil buatannya tidak sebagus seperti biasanya. Bahkan konon, jika cekcok – perang - yang terjadi sedemikian hebat, kedele tidak mau menyatu menjadi tempe meski langkah pembuatannya sudah benar.
Dan bahkan memilih mogok tidak mau jadi dan membusukkan diri.
Aneh bukan ?
Tapi itulah kenyataannya.
Makanya sekali waktu, amati dan teliti tempe yang anda beli. Kualitasnya bagus seperti biasanya tidak ? Kalau kebetulan tidak coba tanyakan pada penjual atau pembuatnya. Mungkin sedang bertengkar dan cekcok dengan keluarga.