Sebenarnya, Berapakah Berat Bayi Yang Normal Saat Lahir ?
Kehadiran seorang anak, sangat diidamkan oleh seluruh pasangan. Semakmur dan sebahagia apapun sebuah keluarga, jika tanpa kehadiran seorang anak di dalamnya akan terasa kurang lengkap.
Untuk itu berbagai upaya dilakukan apabila sebuah pasangan belum mempunyai momongan.
Mulai dari pengobatan modern, tradisional, sampai ( maaf ) yang berbau mistis.
Sehingga ketika sang ibu berhasil mengalami kehamilan mereka akan menjaga bakal bayi dengan sebaik mungkin. Dengan harapan agar ketika tiba saat melahirkan, sang bayi lahir dengan sehat dan senormal mungkin.
Untuk itu berbagai upaya dilakukan apabila sebuah pasangan belum mempunyai momongan.
Mulai dari pengobatan modern, tradisional, sampai ( maaf ) yang berbau mistis.
Sehingga ketika sang ibu berhasil mengalami kehamilan mereka akan menjaga bakal bayi dengan sebaik mungkin. Dengan harapan agar ketika tiba saat melahirkan, sang bayi lahir dengan sehat dan senormal mungkin.
Namun demikian, meski telah cermat dan hati-hati dalam merawat bakal bayi yang dikandungnya, karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, tetap saja ada kemungkinan bayi lahir dalam keadaan berat badan tidak normal.
Dengan penanganan ilmu pengetahuan modern saat ini, kasus-kasus kelahiran bayi dengan berat yang tidak normal memang masih mampu untuk di atasi.
Namun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, alangkah baiknya jika hal yang seperti ini dapat diketahui dan dicegah sejak dini.
Namun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, alangkah baiknya jika hal yang seperti ini dapat diketahui dan dicegah sejak dini.
Secara klinis, berat bayi normal saat lahir apabila beratnya berkisar 2500 sampai 4000 gram.
Namun karena beberapa sebab dan dalam beberapa keadaan, bayi lahir bisa memiliki berat badan yang lebih rendah atau lebih tinggi.
Dan inilah yang dikatakan sebagai berat lahir bayi yang tidak normal.
Jika pada saat lahir bayi beratnya kurang dari 2500 gram maka disebut bayi berat lahir rendah (BBLR).
Sedangkan apabila bayi lahir dengan berat di atas 4000 gram maka disebut bayi berat lahir besar (BBLB).
Tidak seperti anggapan masyarakat pada umumnya, yang terkadang bahkan merasa bangga ketika bayinya lahir dengan berat badan yang lebih, kelahiran yang tidak normal, baik itu bayi lahir rendah atau bayi lahir besar, keduanya sama-sama mengandung resiko terhadap kesehatan.
Memang bayi yang lahir dengan berat badan kurang atau rendah mempunyai risiko kesehatan ( bahkan kematian ) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bayi berat lahir besar.
Resiko Bayi berat lahir rendah rentan mengalami infeksi, gangguan pernapasan, suhu tubuh rendah (hipotermia), atau badan kuning (ikterus).
Sedangkan resiko bayi yang lahir dengan berat badan lebih atau besar besar adalah mengalami hipoglikemia, yaitu kadar gula dalam darahnya dibawah normal, beberapa saat setelah ia dilahirkan.
Keadaan ini juga berbahaya karena bisa menyebabkan bayi kejang, kekurangan oksigen, lalu kerusakan sel otak. Selain itu bayi yang lahir dengan berat badan besar juga rentan mengalami penyakit diabetes mellitus atau kencing manis ketika ia telah dewasa.
Keadaan ini juga berbahaya karena bisa menyebabkan bayi kejang, kekurangan oksigen, lalu kerusakan sel otak. Selain itu bayi yang lahir dengan berat badan besar juga rentan mengalami penyakit diabetes mellitus atau kencing manis ketika ia telah dewasa.
Apa Penyebabnya ?
● Bayi lahir dengan berat badan rendah bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor.
BBLR utamanya disebabkan karena status ekonomi keluarga atau kurangnya pengetahuan sang ibu.
Antara lain umur ibu hamil yang sangat muda, jarak lahir yang pendek, ibu yang mempunyai banyak anak, ibu hamil kurang darah, gizi buruk, jarang periksa kehamilan, sampai karena penyakit yang diderita oleh ibu ketika masa kehamilan.
● Sedangkan bayi yang lahir dengan berat badan besar, umumnya disebabkan karena sang ibu menderita diabetes militus atau sang ibu menderita kegemukan. Penyebab lainnya adalah karena faktor genetik atau usia kehamilan yang lebih (lebih dari 42 minggu)
Tindakan Pencegahan.
Sebagai tindakan pencegahan agar bayi lahir dapat memiliki berat badan yang normal sebaiknya dilakukan langkah berikut :
- Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, baik itu ke dokter, bidan, puskesmas, atau rumah sakit.
- Pemeriksaan sekurangnya dilakukan sebanyak 4 kali. 1 kali pada 3 bulan pertama, 1 kali pada 3 bulan kedua, dan 2 kali pada 3 bulan terakhir.
- Adanya pemeriksaan kehamilan yang teratur, diharapkan keadaan bayi dapat lebih terpantau, sehingga apabila terdapat tanda-tanda mengarah ke gangguan berat bayi, dapat segera diatasi.