-->

Cara Lengkap Mengobati Anemia, Penyakit Paling Sering Diderita Wanita


Apa yang terlintas di pikiran anda ketika disebutkan “ Anne” ? Dan apa pula ketika disodorkan “ Mia “? Yang terbayang pada umumnya ( pasti ) adalah 2 sosok wanita cantik, modern dan menyenangkan.
Tetapi ketika “yang dua” tersebut digabungkan, meski masih tetap “akrab dan berkonotasi ” dengan wanita, tetapi menjadi “mematikan” dan justru menjadi langganan dan momok wanita, Anne-Mia, “Anemia”.

cara mengobati anemia
Anemia sendiri berasal dari bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, yang artinya kekurangan darah. Masyarakat umum terkadang sering salah kaprah dalam penyebutan dan pemahaman Anemia. Awam terkadang menyebutnya sebagai “darah rendah”. Ini memang tidak sepenuhnya salah.
Karena penderita Anemia ( terutama yang akut ) memang pada akhirnya diikuti dengan adanya tekanan darah rendah. Dan pada pemeriksaan ( dokter umum ) yang paling umum diperiksa adalah tensi atau tekanan darah, bukan pemeriksaan pada gejala anemia yang memerlukan pemeriksaan darah lebih rumit.

Anemia adalah keadaan dimana tubuh kekurangan hemoglobin atau di bawah normal.
Hemoglobin merupakan protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. Dan hemoglobin itu sendiri terdapat dalam sel darah merah. Oleh karenanya, kekurangan hemoglobin juga berarti kekurangan sel darah merah.
Hemoglobin dapat “membawa” oksigen karena di dalamnya terdapat zat besi (Fe) yang berfungsi menangkap oksigen. Setelah “menangkap” oksigen, Hemoglobin akan membawanya dari paru-paru menuju seluruh sel, lalu dalam ‘perjalanan pulang’, hemoglobin bersama Fe akan menangkap karbon monoksida dan membawanya kembali dari sel menuju paru-paru.

Penyakit Anemia ini dapat digolongkan berdasarkan bentuk atau morfologi dari sel darah merah, etiologi yang mendasari, dan penampakan klinis.

Sebab-sebab Anemia 

Hal yang paling umum menyebabkan adalah adanya perdarahan berlebih, rusaknya sel darah merah ( hemolisis ) atau hematopoiesis yang tidak efektif sehingga kurang dalam membentuk sel darah merah. Pada garis besarnya penyebab Anemia adalah :

1. Terjadinya peningkatan destruksi eritrosit, misal pada penyakit : gangguan sistem imun, talasemia.
2. Terjadinya penurunan produksi eritrosit, misal pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi.
3. Karena kehilangan darah dalam jumlah besar, misal karena perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis atau trauma

Oleh sebab itulah Anemia cenderung lebih banyak terjadi pada wanita dibanding para pria. Karena wanita mengalami siklus “ buang darah” rutin setiap bulan, dan juga karena proses melahirkan.

Penderita anemia dapat didiagnosa dengan pemeriksaan darah sederhana. Dengan pemeriksaan darah ini maka jumlah persentase sel darah merah dalam total volume darah (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).

Seorang bisa dikatakan menderita penyakit anemia apabila konsentrasi hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 13,5 g/dL atau hematokrit (Hct) kurang dari 41% untuk pria, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% untuk wanita.

Penyakit Anemia yang diakibatkan oleh gangguan eritosit dapat digolongkan menjadi 4 :

1. Anemia defisiensi Besi Yaitu Anemia yang disebabkan karena suplai zat besi yang tidak mencukupi
2. Anemia Megaloblastik Anemia karena kekurangan Asam folat atau vitamin B12
3. Anemia Aplastik Terjadi karena sumsum tulang gagal memproduksi sel darah karena hiposelularitas. Hiposelularitas sendiri dapat terjadi karena paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
4. Anemia Mieloptisik Anemia ini terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor

Sedangkan jika dilihat berdasarkan ukuran sel, anemia dapat digolongkan menjadi :

1. Anemia mikrositik : karena defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
2. Anemia normositik : akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
3. Anemia makrositik : penyebab utama yaitu anemia pernisiosa, anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik. Secara umum gejala Anemia dapat berupa : Asimtomatik ( utamanya jika anemia terjadi pada waktu yang lama ), Letargi, Nafas pendek atau sesak terutama saat beraktfitas, Kepala terasa ringan dan juga palpitasi.

Sedangkan tanda yang lebih spesifik pada penderita Anemia adalah :
• Glossitis : ini terjadi pada penderita anemia megaloblastik, dan anemia karena kekurangan zat besi
• Stomatitis angular : terjadi pada penderita anemia defisiensi besi.
• Jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis, anemia megaloblastik ringan.
• Splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik.
• Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell
• Deformitas tulang : terjadi pada talasemia
• Neuropati perifer, atrofi optik, degenerasi spinal, merupakan efek dari defisiensi vitamin B12.
● Garing biru pada gusi (Burton’s line), ensefalopati, dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal

Cara Mengobati Anemia 

Pengobatan anemia sangat beragam, tergantung pada penyebabnya, yang secara umum dapat berupa

1. Transfusi darah, ini dilakukan jika anemia sudah dalam tahap sangat parah
2. Pemberian kortikosteroid atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun.
3. Pemberian eritropoietin, hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membantuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis.
4. Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin dan mineral lain yang dibutuhkan

Jadi semisal anemia terjadi karena kekurangan zat besi, maka pengobatannya dengan cara pemberian tablet zat besi. Jika anemia disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 (anemia pernisiosa), maka dibutuhkan suplemen vitamin B12, baik diminum maupun di suntik. Jika anemia karena kekurangan asam folat, maka dapat diberikan suplemen asam folat. Jika anemia terjadi karena perdarahan, misalnya perdarahan lambung akibat mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri berkepanjangan, maka sumber perdarahannya harus di atasi. Demikian pula dengan anemia karena luka yang mengucurkan darah banyak. Luka tersebut harus segera diobati agar darah berhenti keluar. Jika anemia karena penyakit kronik pada sum-sum tulang atau gangguan ginjal, maka dapat diberikan obat hormon epoetin alfa. Jika anemia karena pengaruh efek samping obat-obatan, misalnya obat tipes (kloramfenikol), maka pengobatan harus segera dihentikan. Jika anemia sangat berat, maka biasanya dipertimbangkan untuk dilakukan transfusi darah.

Wanita hamil sangat rentan anemia

Wanita yang sedang hamil, sangat rentan terhadap anemia. Anemia yang menimpa pada wanita hamil dapat terjadi karena proses normal maupun tidak normal.
Anemia proses ‘normal’ artinya terjadi karena cairan dalam darah meningkat sekitar 50% sedangkan sel darah merah hanya meningkat 25%. Akibatnya darah menjadi encer dan jika diperiksa tampak anemia. Anemia ‘tidak normal’ terjadi karena kurangnya hemoglobin, misal karena kekurangan zat besi.

Sedangkan kekurangan zat besi pada wanita hamil dapat disebabkan karena :

1. Kebutuhan zat besi yang meningkat karena harus mensuplai juga janin yang dikandung.
2. Konsumsi makanan yang berkurang, karena sering mual dan muntah
3. Makanan yang dikonsumsi memang kekurangan zat besi.
4. Cadangan zat besi yang rendah.

Lihat juga :

Akibat anemia pada wanita hamil 

Akibat yang dapat timbul karena anemia pada wanita hamil adalah:

Bagi Janin:
1. Keguguran atau lahir prematur
2. Pertumbuhan janin terhambat
3. Kematian bayi dalam kandungan (still birth)
4. Cacat bawaan
5. Bayi ikut-ikutan anemia

Lihat juga :

Bagi ibu:
1. Persalinan lama
2. Perdarahan setelah persalinan
3. Rentan infeksi
4. Syok anemia
5. Gangguan jantung

Mengatasi anemia pada wanita hamil 
● Mengkonsumsi asupan makanan yang banyak mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, daging, dan lain-lain.
● Wajib minum tablet zat besi atau tablet tambah darah sehari sekali selama 90 hari berturut-turut. Namun perlu diketahui bahwa tablet tambah besi mempunyai efek samping berupa mual, nyeri lambung, muntah, diare, atau sebaliknya sulit BAB (buang air besar). Untuk mengurangi efek samping ini, tablet tambah darah sebaiknya dikonsumsi malam hari setelah makan.

You may like these posts