-->

Wajib Baca. WHO Luncurkan Panduan Baru Untuk Obati HIV/AIDS


Artikel ini sebaiknya dibaca, terutama bagi para penderita. 

Sebagaimana dilansir dari laman BBC, Badan Kesehatan Dunia atau WHO dikabarkan telah merilis Sebuah panduan baru dalam perawatan penderita HIV/AIDS pada Konferensi Internasional AIDS di Kuala Lumpur. 
Melalui panduan baru tersebut, Badan Kesehatan Dunia merekomendasikan kepada pasien penderita agar melakukan perawatan tahap awal ( penanganan dini ) terhadap penyakit yang dideritanya. 
Lihat juga : 

Badan Kesehatan Dunia juga memperkirakan, panduan baru tersebut akan memberikan kesempatan kepada jutaan orang di negara berkembang untuk bisa mendapatkan obat yang bisa menyelamatkan nyawa mereka. Karena itu, WHO berharap dengan panduan baru tersebut akan mampu membantu menghindari jumlah penderita HIV/AIDS tambahan yang sampai mengalami kematian sampai sebanyak 3 juta orang pada 2025 mendatang. 

Atas rilisan WHO ini salah satu Lembaga sosial yang bernama MSF menyambut baik langkah tersebut. Namun mereka juga mengatakan agar langkah ini juga dibarengi dengan investasi yang lebih banyak. 

Secara mendasar Panduan pengobatan baru untuk penderita HIV/AIDS ini mengharuskan seorang pasien untuk mengkonsumsi sebuah pil beserta tiga jenis obat-obatan lain saat dinyatakan positif mengidap penyakit HIV/AIDS. 
Dan penggunaan obatan-obatan ini harus dilakukan pada tahap yang sangat dini, dimana kondisi sistem kekebalan tubuh penderita masih cukup kuat. 

panduan baru pengobatan hiv/aids

Dikabarkan sudah ada sejumlah negara seperti Aljazair, Argentina dan Brasil yang telah menjalani pengobatan yang didasari atas panduan baru dari WHO ini. 

Langkah WHO ini dirasa perlu diambil, sebab dari data yang ada, pada saat ini tidak semua penderita yang membutuhkan ( perawatan ) bisa mendapatkan pengobatan secara dini meskipun sejumlah kebijakan untuk membantu para pasien telah dibuat dalam beberapa tahun terakhir, 
Yaitu agar para penderita bisa memperoleh akses lebih luas dalam pengobatan penyakit HIV. WHO sendiri menyebutkan bahwa panduan baru ini merupakan bentuk dari wujud perubahan besar dalam kebijakan mereka. 
Karena itu WHO juga berharap dari perubahan kebijakan ini akan menghasilkan peningkatan akses pasien dengan HIV terhadap obat-obatan di negara berkembang. 
Dengan cara ini, WHO memperkirakan jumlah pasien yang bisa mengakses obat-obatan akan meningkat cukup significant. 
Dari sebanyak 16 juta orang menjadi 26 juta orang atau 80 persen dari total orang dengan HIV yang ada di dunia saat ini. 

Namun diperkirakan, panduan ini juga akan memunculkan dana tambahan kurang lebih sebesar 10 persen dari biaya keseluruhan dalam menangani HIV/AIDS di seluruh negara berkembang. 
Meski demikian WHO merasa bahwa negera donor dan negara berkembang akan bisa diyakinkan bahwa usulan tentang pengobatan dini ini jauh lebih efektif secara biaya. 

Kebijakan ini sendiri disetujui dalam konfrensi di Kuala Lumpur setelah melalui konsultasi selama satu tahun lebih dengan menunjukan adanya bukti-bukti yang telah dipertimbangkan bahwa pengobatan dini berperan dalam mengurangi penyebaran virus. 

Lihat juga : 

You may like these posts