-->

Mencegah Penyakit Kanker Leher Rahim

Selain kanker payudara, kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks merupakan salah satu penyakit ganas yang bisa menjadi momok bagi kaum wanita.

Menurut data medis, Kanker leher rahim ini 99,7% disebabkan oleh virus HPV ( human papilloma virus ) onkogenik yang menyerang leher rahim wanita.

Proses infeksi virus ini hingga menjadi kanker serviks memang membutuhkan rentang waktu yang cukup lama, umunya berkisar antara 10 hingga 20 tahun.
Itulah sebabnya meski sedang terjadi proses penginfeksian, penderita seringkali tidak menyadarinya.Terlebih lagi pada sebagian besar penderita dapat berlangsung tanpa menunjukkan adanya gejala pada stadium awalnya.

Itulah sebabnya pula, pada saat penderita dideteksi, penyakit kanker serviks yang dideritanya banyak yang sudah memasuki Stadium Lanjut ( stadium IIIB ke atas).
Bahkan di Indoensia, angka ini mencapai 76,7 % dari total penderita.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kanker leher rahim atau kanker serviks ini :

● Faktor alamiah karena usia
Semakin tua umur seorang wanita semakin beresiko terkena serangan kanker leher rahim.
Bukan berarti wanita usia muda tidak bisa terkena, namun wanita menginjak usia 40 tahunan ke atas akan lebih rentan terkena serangan.
Dan yang lebih merepotkan, faktor genetic tidak terlalu berpengaruh terhadap penyakit ini.
Artinya, setiap wanita bisa saja terkena penyakit kanker leher rahim.

● Faktor pilihan
Yang dimaksud faktor pilihan adalah kondisi dan hal-hal yang dapat memicu timbulnya kanker leher rahim akibat pilihan gaya hidup masing-masing pribadi.
Sebagai contoh, wanita yang memilih mempunyai banyak anak akan lebih beresiko terkena penyakit kanker leher rahim ini. Demikian pula wanita-wanita yang melakukan hubungan tidak aman.
Sering berganti pasangan, atau berhubungan pada usia terlalu muda, itu beberapa contohnya.

Lihat juga :

● Faktor pola hidup tidak bersih
Pola hidup yang tidak bersih juga dapat memicu terjadinya penyakit kanker leher rahim. Ada beberapa hal yang terkait dengan pola hidup tidak bersih ini, diantaranya :
- Penggunaan air bersih untuk membasuh kemaluan ( terutama di fasilitas umum ),
- Gaya hidup tidak aman sehingga terkena penyakit kelamin menular
- Memakai pembalut yang bahannya terbuat dari material tidak aman.
Sebagai contoh, menggunakan pembalut yang terbuat dari bahan dioksin beresiko besar terkena kanker leher rahim.
Dioksin sendiri adalah salah satu bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut yang terbuat dari bahan-bahan daur ulang, krayon, kardus dan sebagainya. Itulah sebabnya sebaiknya agar berhati-hati ketika membeli dan menggunakan pembalut anda.
- Penderita keputihan terus menerus dan tidak diobati juga beresiko tinggi terkena penyakit kanker ini.
Lihat juga :

Mengingat begitu umumnya faktor-faktor yang bisa memicu terjadinya penyakit kanker leher rahim ini, dan juga karena penyakit ini bisa menular ( hanya ) dengan cara mencuci pakaian yang sudah mengandung virus dari orang lain, maka alangkah baiknya sedari awal para wanita melakukan upaya-upaya pencegahan.

Upaya pencegahan terhadap kanker serviks sebenarnya dapat dilakukan ( dengan cukup mudah ) yaitu dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi.

Pada vaksinasi HPV , karena sifatnya yang mencegah pemberian vaksin sangat penting bagi remaja putri yang masih berusia antara 10 sampai 27 tahun. ( Hampir seperti vaksinasi pada balita ).

Vaksinasi umumnya dilakukan sebanyak 3 kali.
Yakni pada bulan pertama, bulan ketiga dan terakhir adalah 6 bulan sesudah vaksinasi kedua. Sedangkan untuk wanita yang sudah berkeluarga dan atau sudah pernah berhubungan disarankan untuk melakukan pemeriksaan terlebih dulu sebelum dilakukan vaksinasi.
Tujuannya, untuk memastikan apakah leher rahim benar-benar bersih atau sudah terkena infeksi.
Jika benar-benar sehat dan bersih baru bisa divaksinasi.

Pemberian vaksinasi pada gadis remaja, makin awal makin baik. Sebab dari hasil penelitian, terbukti respon imun bekerja 2 kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibandingkan yang sudah berusia 15 hingga 25 tahun.
Hanya saja , Vaksinasi HPV memang agak mahal setidaknya untuk masyarakat Indoensia.
Namun bukankah mencegah selalu lebih baik daripada mengobati ?

You may like these posts