Yang Wajib Diketahui Remaja Untuk Hindari Hubungan Pra Nikah
Yang namanya hubungan pra nikah atau hubungan bebas di kalangan remaja saat ini hampir mirip dengan wabah saja. Makin hari makin marak, makin meluas, makin “didoyani”.
Beberapa survey yang pernah dilakukan mendapatkan satu kesimpulan yang amat sangat mengejutkan. Mayoritas – sebagian besar remaja – terutama yang tinggal di kota-kota besar sudah pernah melakukan hubungan pra nikah.
Hasil survey ini tentu saja sangat memprihatinkan, untuk semuanya.
Padahal ketika hal itu terjadi, siapa yang paling merugi. Para remaja itu sendiri. Terutama para gadis remaja atau wanitanya.
Untuk mencegah dan menghindari terjadinya hubungan pra nikah – teorinya – sih sangat simple, sangat sederhana. Hanya prakteknya tidak mudah. Bahkan hanya untuk sebuah kata “pengawasan” saja, susahnya luar biasa.
Konon, untuk menghindari terjadinya hubungan pra nikah ( mengutip ucapan dari bang Napi ), intinya sebenarnya cuma ada 2 :
1. Karena niat
2. Karena adanya kesempatan
Tapi dalam penjabarannya, yang cuma 2 ini ternyata mencakup banyak hal yang begitu rumit dan pelik. Karena menyangkut dinamika dan perkembangan seorang manusia.
Namun demikian, dari sekian banyak kerumitan dan kepelikannya, untuk praktisnya dapat dirangkum menjadi dalam beberapa hal. Dimana “beberapa hal ini” disimpulkan ( juga ) dari beberapa survey yang pernah dilakukan.
Nah, untuk mencegah dan menghindari terjadinya hubungan pra nikah – hubungan bebas – di kalangan remaja ada beberapa hal yang wajib diketahui oleh para wanita remaja ( sebenarnya – orang tua juga ) :
1● Belajar dan perdalam agama, buang jauh-jauh niat untuk itu
Untuk para remaja, terutama para remaja pria yang mempunyai dorongan lebih kuat, yang pertama dan paling utama tentu saja harus membuang jauh-jauh niatan untuk melakukan hubungan pra nikah. Karena semua dari niat.
Jangan hanya mengekang, memendam atau menahan, tapi tegaskan : buang jauh-jauh.
Percayalah, hubungan pra nikah tidak seperti filmnya Datuk Maringgih, Sengsara Membawa Nikmat. Tapi kebalikannya, nikmat membawa sengsara.
Jauh lebih besar sengsaranya dari pada “enaknya”.
Pokoknya jangan sekali-kali coba-coba. “Buat anak kok coba-coba !”
Bekal dan perisai yang paling baik tentu saja dengan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan agama yang kuat.
2● Karena ketidak tahuan dan kurangnya pendidikan tentang bahaya hubungan pra nikah
Banyak remaja yang terperosok pada lubang yang sama karena ketidak tahuan dan kurangnya pengetahuan. Awalnya, sih seperti di atas, coba-coba.
Mencari tahu pada teman sebaya tidak akan banyak manfaatnya, karena memang sama-sama tidak tahunya. Pendidikan yang terbaik memang dari para otang tua.
Namun repotnya para remaja biasanya malah merasa “rikuh” jika harus membicarakan hal-hal seperti ini pada orang tuanya ( ..hemm…sepertinya para orang tua juga ! ).
Pada kondisi seperti ini, “mencari bantuan” pada orang tua lain yang cukup akrab, misal Om, tante, saudara sepupu yang telah menikah atau lainnya bisa cukup bermanfaat.
Kalau masih malu, bisa baca buku-buku pendidikan tentang hal ini ( ..yang penting bukunya “yang benar” saja ). Mengikuti seminar-seminar atau diskusi tentang bahaya hubungan bebas seperti ini juga akan sangat membantu.
Sekali lagi yang penting : jangan bertanya ( 100 % percaya ) pada teman sebaya, mereka sama-sama tidak tahunya.
Dan jika penasaran, sebenarnya, hal apa saja yang dianggap tabu bagi remaja, yang ini mungkin bisa memuaskan rasa keingintahuan anda : 10 Hal Tabu Yang Wajib Diketahui Gadis Remaja
3● Jangan berdua, tepatnya : berdua-duaan.
Pasti sering dengar ungkapan : Bila dua orang muda-muda berduaan, yang ketiga adalah setan.
Ini bukan omong kosong. Dan 100 % dijamin kebenarannya.
Survey membuktikan, pemicu terjadinya hubungan pra nikah yang paling besar adalah karena seringnya berdua-duaan. Harap digaris bawahi : berdua-duaan saja.
Lebih-lebih jika tempatnya sunyi sepi. Di tempat yang “ramai”-pun hubungan pra nikah juga sering terjadi.
Sebuah survey yang mengejutkan mengatakan bahwa hubungan pra nikah justru lebih sering terjadi ketika di rumah ( sisanya di hotel dan di tempat kost ), terutama ketika rumah sedang sepi.
Dan yang lebih mengejutkan lagi, hubungan seperti ini juga bisa terjadi – bahkan – ketika sang orang tua sedang di rumah.
Umumnya, ketika acara “apel” dan orang tua berada di ruang keluarga atau sudah tidur.
Di ruang tamupun jadi ! Mengejutkan sekali.
4● Benar jauhi dan tolak alkohol dan drugs
Jangan salah sangka, baik alkohol ataupun drugs tidak hanya berpengaruh pada kesehatan badan dan jiwa. Tetapi ia juga merupakan pemicu terjadinya hubungan pra nikah.
Sebab ketika para pemakai alkohol atau drugs ini sudah “ON” ia akan kehilangan kontrol atas dirinya. Dan ketika kondisi ini terjadi hubungan pra nikah akan dianggap sebagai hal yang biasa dan “fun” saja.
Say NO To Alcohol and Drugs !
5● Hati-hati dengan pengaruh media
Bebasnya arus informasi menyebabkan setiap orang mampu dan bisa mendapatkan apa saja. Termasuk informasi yang menyerempet bahaya.
Tidak ada yang salah menggunakan dan memanfaatkan media, namun yang terbaik adalah yang tahu batasnya. Hindari tontonan semi X rated, X rated apalagi yang XXX.
6● Hindari kontak tubuh
Tidak hanya kendaraan atau nonton dangdut saja yang “anti” kontak tubuh. Para remaja sebisa mungkin menghindari adanya kontak tubuh antara lain jenis.
Kalau pada dangdut ada istilah “ senggol gelut” yang artinya kalau tersenggol artinya mengajak berkelahi, pada remaja istilah ini juga berlaku.
Hanya saja kalau kontak – senggol – ini terjadi pada remaja akibatnya bisa “gelut” beneran.
Banyak kejadian hubungan pra nikah yang terjadi secara “tidak sengaja”. Yaitu karena adanya kontak tubuh antara lawan jenis ( yang akhirnya berlanjut ).
Meski kontak tubuh lawan jenis ini seringkali dianggap sebagai hal yang biasa, perlu diingat jika para remaja masih mempunyai “voltase” yang begitu tinggi.
Sehingga ketika “saklar” tersenggol sedikit saja, akan langsung “nyala”.
7● Jangan galau jika dikatakan tidak gaul
Hubungan pra nikah juga dapat terjadi karena adanya tekanan lingkungan. Karena takut diejek dan dikatakan tidak gaul, kuper atau tidak modern oleh gang-nya, seorang remaja terkadang jadi “nekat” untuk mencoba hubungan pra nikah. Padahal yang seperti ini adalah menjerumuskan.
Jika ada yang seperti ini, “cuekin” saja, “emang gue pikirin”, emang masalah boeat loe?” Jangan galau.
( Mau tahu tips mudah untuk menghalau rasa galau ?
Nih : Tips Sederhana Mengatasi Rasa Galau Anda.)
Nih : Tips Sederhana Mengatasi Rasa Galau Anda.)
8● Jangan posesif
Remaja yang terlalu posesif saat pacaran sangat berbahaya. Karena begitu takut kehilangan, seorang gadis remaja bisa menjadi posesif. Hingga akibatnya, terkadang sampai rela menyerahkan mahkotanya yang begitu berharga.
Sedikit protektif, oke lah. Kalau posesif, jangan ah !