Mengapa Tubuh Menggigil Ketika Kedinginan ? Dan Mengapa Ada Orang Yang Tahan Hawa Dingin Namun Ada Pula Yang Tidak ?
Pada satu kondisi atau cuaca tertentu, udara atau hawa bisa berubah menjadi dingin ( di Indonesia biasanya terjadi di saat musim penghujan ).
Pada kondisi udara yang seperti ini, beberapa orang tidak terlalu terpengaruh, ia tidak merasa kedinginan. Namun beberapa orang lainnya menunjukkan tubuh langsung menunjukkan reaksinya, merasa kedinginan, bahkan hingga sampai menggigil.
Mengapa ada orang yang tahan, namun ada pula yang tidak tahan dengan kondisi udara yang semacam ini sehingga merasa kedinginan dan menggigil ?
Ketika tubuh merasa kedinginan kemudian sampai menggigil, maka sebenarnya hal itu merupakan suatu reaksi yang wajar dari tubuh.
Menggigil merupakan suatu cara yang dilakukan tubuh agar suhu tubuh yang dingin kembali menjadi normal.
Reaksi yang berbeda-beda yang ditunjukkan oleh masing-masing orang terhadap hawa dingin, tidak hanya dikarenakan oleh kondisi cuaca dan lingkungan belaka, namun ternyata ada beberapa faktor dan penyebab lain yang mempengaruhi.
Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak tahan pada cuaca dingin antara lain :
1. Faktor Genetik atau keturunan
Faktor genetik atau keturunan merupakan faktor yang sangat berpengaruh.
Faktor turunan inilah yang menjadikan seseorang bisa sangat tahan terhadap hawa dingin, sedangkan yang lainnya tidak.
Contoh mudahnya, orang-orang Eropa ( yang genetiknya berbeda dengan orang Indonesia ) jauh lebih tahan dingin daripada rata-rata orang Indonesia, dan sebaliknya.
2. Faktor Bentuk Tubuh atau berat badan
Orang yang memiliki bentuk tubuh gemuk atau berat badan yang berlebih relatif lebih tahan dingin bila dibandingkan dengan orang yang kurus tubuhnya.
Sebab orang yang gemuk memiliki lebih banyak cadangan energi yang berupa lemak. Dimana cadangan energi tersebut mampu mempertahankan suhu tubuh pada kisaran normal dan “menghangatkan” badan ketika lingkungan atau cuaca sedang dingin.
3. Faktor Pola Makan
Orang yang memiliki pola makan yang baik dan teratur, dengan nutrisi yang berimbang antara karbohidrat, vitamin, dan protein terbukti memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap cuaca dingin. Hal ini karena mereka rata-rata memiliki daya tahan tubuh yang baik.
Sebaliknya orang dengan pola makan tidak teratur dan asal-asalan rata-rata sensitif dan kurang tahan terhadap perubahan cuaca dingin. Terlebih lagi jika malas berolah raga.
4. Faktor lingkungan dan kebiasaan hidup
Yang dimaksud dengan faktor kebiasaan adalah seperti ini.
Orang-orang yang sejak kecil hidup di daerah dingin, di pegunungan misalnya atau terbiasa menggunakan AC sejak kecil, pastinya akan lebih tahan terhadap udara dingin bila dibandingkan dengan orang yang hidup di daerah panas atau tidak menggunakan AC sejak kecil.
5. Faktor Kondisi Tubuh
Sudah sangat jelas, ketika kondisi tubuh seseorang sedang drop, kurang sehat, maka umumnya akan sensitif dan tidak tahan terhadap cuaca yang dingin.
Sebab ketika dalam kondisi seperti ini, sistem pertahanan tubuh sedang berada dalam titik yang rendah atau lemah, sehingga tidak optimal untuk bereaksi melawan hawa dingin.
6. Faktor produksi Hormon Tiroid yang Rendah
Berdasar hasil penelitian medis, produksi hormon tiroid dalam tubuh juga berpengaruh terhadap ketahanan seseorang terhadap cuaca dingin.
Pada orang-orang yang memiliki produksi hormon tiroid yang terlalu rendah, biasanya sistem metabolisme tubuhnya juga terganggu. Hal ini yang menyebabkan tubuh tidak tahan ketika udara sedang dingin.
Nah itulah beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bisa merasa kedinginan.
Meski beberapa faktor tersebut tidak bisa dihindari namun untuk meminimasi rasa dingin masih bisa dilakukan. Cara yang terbaik adalah dengan melakukan dan menjaga pola hidup yang sehat.
Mengkonsumsi makanan dengan gizi dan nutrisi yang berimbang serta rajin dan teratur berolah raga. Menggunakan pakaian yang tebal dan berlengan panjang ketika udara sangat dengan, akan sangat membantu.
Lihat juga :