-->

Mengapa Suka Makan Di Tengah Malam ? Ahli Temukan Penyebabnya


Pada beberapa orang sering didapati memiliki kebiasaan yang terlihat cukup aneh. Dimana mereka sering terbangun di tengah malam dengan perut kelaparan, dan tidak bisa balik tidur lagi sebelum makan di tengah malam. 
Dikatakan aneh, sebab kebiasaan ini memang tidak lazim, sedangkan pada sore atau malam harinya mereka telah makan malam sebagaimana orang-orang lainnya. 
Disamping aneh, kebiasaan ini juga sangat tidak disarankan, sebab kebiasaan makan di tengah malam akan cenderung menyebabkan masalah kelebihan berat badan dan beberapa masalah kesehatan lainnya. 
Karena itulah kebiasaan aneh ini menjadi pertanyaan, apa penyebabnya ? 

Setelah melakukan sebuah penelitian, para ahli akhirnya berhasil mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut. 
Orang-orang yang sering terbangun di tengah malam karena kelaparan, kemudian harus makan lagi, sangat mungkin disebabkan oleh gen mereka, ungkap sebuah penelitian. 
Pada sebuah penelitian yang dilakukan para ahli terhadap tikus menyimpulkan, terjadinya sindrom makan di tengah malam terjadi ketika gen yang melakukan sinkronisasi terhadap pola makan dengan tidur tidak berfungsi dengan lancar. 
Ketika hal ini terjadi maka akan menyebabkan pola makan yang berubah yang mengarah ke kecenderungan untuk makan banyak dan kelebihan berat badan. 

Menurut catatan para peneliti, terdapat sekitar 1-2 % orang yang memiliki kondisi tersebut yang ditandai dengan bangun di tengah malam dan ketidak mampuan untuk kembali tidur tanpa makan. 
Sindrom makan di tengah malam “ ini telah diklasifikasikan sebagai gangguan makan, namun penyebabnya selama ini tidak diketahui. 

Pada penelitian yang diterbitkan inCell Reports tersebut, para ahli meneliti tikus yang dibiakkan dengan menempatkan gen pola tubuh manusia di tikus. 
Para peneliti kemudian menyimpulkan adanya sebuah kelainan dalam gen menyebabkan gangguan dalam tidur dan pola makan. 
"Selama beberapa waktu, orang berpikir sindrom makan di malam hari ini tidak nyata," kata peneliti utama Satchidananda Panda dari Salk Institute di La Jolla, Amerika Serikat. 
"Penelitian ini menjawab banyak pertanyaan mengenai bagaimana siklus pola makan dan tidur diatur," tambah Satchidananda Panda. 

Lihat juga :