-->

Kapan Waktu Yang Paling Tepat Untuk Makan Buah ? Simak Yang Diajarkan Rasul


Bagi orang muslim tentu tahu ( meski belum tentu mengikutinya ) bahwa Rasulullah biasanya mengkonsumsi buah-buahan sebelum “makan besar”. Biasanya, beliau makan beberapa kurma, lalu sholat. Setelah itu baru makan makanan berat ( kalau di Indonesia, nasi ). 
Artinya, rasul mengajarkan agar memakan buahan sebelum makan

Budaya barat mengajarkan sebaliknya ( dan yang ini malah banyak ditiru ). Buah-buahan dikonsumsi setelah makan besar. Atau sebagai makanan penutup, alias dessert. 
Mana yang benar ? Kapan waktu yang paling tepat untuk makan buah ? 

Semestinya yang terbaik mengikuti apa yang telah dilakukan Rasulullah. 
Bukan berarti karena masalah agama, atau ikut-ikutan ( taklid ) belaka. Tetapi agar lebih “fair”, ada baiknya ditinjau dari segi kesehatan. 

Sebagaimana telah diketahui oleh para ahli gizi, bahwa di dalam buah-buahan sangat kaya dengan kandungan serat dan enzim alami. Dimana kandungan ini mampu merangsang aktivitas enzim organ pencernaan sekaligus melancarkan proses saluran pencernaan. Disamping itu buah-buahan juga merupakan sumber energi instant, karena kandungan fruktosanya lebih mudah diserap oleh usus, terutama sekali di saat perut sedang dalam keadaan kosong. 

Buah-buahan “hanya” butuh waktu cerna sekitar 30 menit, kemudian langsung turun ke usus halus. Imbasnya, saluran pencernaan menjadi “smooth’, lancar dan rasanya enak di perut. Efek lebih lanjut, akan mampu meningkatkan proses detoksifikasi, yaitu proses untuk menghilangkan racun-racun yang mengeram dalam tubuh. 

Perbandingannya. 
Dengan pola makan buahan ala barat, dimana buah-buahan dimakan sebagai makanan penutup alias dessert. Atau dimakan berbarengan saat makan makanan berat. 
Karena perut sedang atau telah berisi makanan berat yang nota bene relatif lebih susah dicerna, maka buah-buahan akan “terperangkap” di dalam lambung bersama makanan berat. Dan butuh waktu sampai selama 5 jam untuk mencernanya dengan sempurna. 
Akibatnya ? 

Kondisi ini mampu menyebabkan terjadinya “pembusukan” buah dalam lambung dan akan mengurangi nilai nutrisinya. Selanjutnya, juga bisa menghasilkan reaksi yang menimbulkan terbentuknya gas dalam lambung. Imbasnya jelas. Lambung terasa kembung dan tidak nyaman. 
Dampak lebih jauh, proses detoksifikasi tubuh menjadi kurang maksimal. 

Nah itulah penjelasan ilmiah dari segi kesehatan yang lebih “fair”. Tidak hanya sekedar taklid atau ikut-ikutan belaka. 
Jadi sekarang sepenuhnya terserah anda, kapan waktu yang tepat untuk makan buah
Mau tetap memperlakukan buah-buahan sebagai makanan dessert
Atau mengikuti apa yang telah dicontohkan dan dilakukan ( sunnah ) rasulullah. Sebab apa yang telah diajarkan Rasulullah, Islam, adalah rahmat bagi alam semesta. 
Semua yang diajarkan, kembali, untuk kebaikan manusia semata. 
Lihat juga :