-->

Benarkah Alkohol Bisa Mengatasi Masalah Stress ?


Saat ini, masalah alkohol benar-benar sangat mengkawatirkan. 
Penyebaran dan tingkat konsumsinya makin hari-makin menjadi jadi. Terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di negara 4 musim. Alkohol atau “air api” ini bahkan seolah-olah sudah dianggap sebagai “air minum biasa”. 
Pada sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada lebih dari 2.000 orang yang berusia antara 30-45 tahun, yang dilaksanakan oleh ICM menemukan fakta bahwa 44% orang dari jumlah tersebut mengkonsumsi alkohol, dan sepertiganya berpikir untuk minum . 
Bahkan ketika mereka baru saja pulang dari tempat kerja, sebelum sampai ke rumah. 

Berdasarkan penelitian tersebut juga tercatat, sebanyak sepertiga orang pria yang minum di rumah, dan pada wanita bahkan hampir mencapai separuhnya.
Juga dikatakan bahwa mereka minum di atas batas harian, tiga atau empat unit alkohol untuk lelaki dan dua hingga tiga untuk perempuan. 
Sepertiga dari mereka menikmati minuman alkohol ketika sedang duduk di depan pesawat televisi sesudah makan malam, sedangkan seperempatnya bahkan minum alkohol saat makan malam. 

Parahnya, sebagian besar dari mereka yaitu mencapai 68%, bahkan memastikan bahwa mereka mempunyai persediaan alkohol di rumah. Sedangkan 71% nya mengatakan membeli alkohol sebagai bagian belanja grosir mingguan ! 
Alasan yang umumnya diberikan adalah karena “ pergaulan”, untuk “jamu” dan yang terbanyak adalah beranggapan bahwa dengan minum alkohol akan dapat “melupakan sejenak” beban hidup yang ditanggungnya. 
Masalah Stress dan peliknya permasalahan di kantor dan hidup sehari-hari, sering dijadikan kambing hitam, sebagai alasan yang paling umum untuk minum alkohol 

Karena kebiasaan yang sangat mengkhawatirkan tersebut, para ahli dari Drinkaware memperingatkan, bahwa alkohol seolah-olah bisa berfungsi sebagai pereda stres, namun sejatinya seringkali justru membuat situasi semakin bertambah buruk. 
Menurut kepala kampanye dan komunikasi di Drinkaware, Siobhan McCCann , mengatakan, 
"Alkohol dapat menjadi 'teman palsu' ketika anda berusaha mengatasi stres. 
"Meski pun beberapa gelas minuman tampak seolah dapat meredakan tekanan hari ini, dalam jangka menengah hingga panjang hal itu justru dapat menambah masalah, apakah itu pekerjaan, keuangan atau masalah keluarga. 
"Stres juga dapat menjadi alasan orang minum lebih banyak dari yang seharusnya, terutama jika mereka tidak menyadari dampak negatif terhadap kesehatan." 

Sedangkan menurut Emily Robinson, yang menjabat sebagai direktur kampanye untuk lembaga amal Alkohol Concern mengatakan, 
 "Banyak orang menggunakan alkohol untuk bersantai tetapi hal ini dapat mendatangkan lebih banyak masalah. "Walau pun alkohol dapat membuat anda mengantuk dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk jatuh terlelap, kualitas tidur terkadang sangat buruk. 
"Alkohol juga faktor pencetus depresi sehingga perasaan gelisah semakin buruk akibat minum dan mengakibatkan orang merasa lebih stres. 

Ia juga menambahkan, 
"Yang lebih mengkhawatirkan adalah minum di rumah secara teratur dapat menjadi kebiasaan dan membawa pada berbagai masalah kesehatan yang bisa menyelinap pada seseorang serta menjadikan kecanduan. 
"Salah satu temuan riset adalah orang minum sesudah pulang kantor, sehingga atasan harus melakukan lebih banyak hal untuk mengurangi stres di kantor. 
"Atasan harus melakukan tugas mereka dan tidak secara aktif mempromosikan budaya minum-minum usai pulang kantor yang dapat memicu kebiasaan minum lebih banyak alkohol di rumah." 

Lihat juga :