-->

Berguna Sekali ! Popok Pintar Ini Bisa Deteksi Infeksi Pada Bayi

Para ibu jaman dulu mungkin tidak pernah berfikir jika suatu saat mereka tidak perlu harus repot-repot dengan urusan popok bayi. Karena dengan “ditemukannya” pampers / diapers, para ibu rumah tangga yang kebetulan masih mempunyai anak balita saat ini jauh lebih praktis dan “enak” ketika harus menangani masalah popok bayinya.
Terutama sekali tidak harus pusing memikirkan masalah popok bayi yang tidak ada yang kering ketika musim penghujan tiba.
Meski dengan menggunakan pampers / diapers untuk balita itu berarti juga bertambahnya sebuah pos pengeluaran baru. Dan meski pula beberapa waktu lalu terdapat sebuah kabar jika pampers / diapers bisa membawa efek samping bagi kesehatan ( terutama iritasi dan atau infeksi ) bagi pemakainya.

Namun karena memiliki kepraktisan dan kemudahan yang sangat tinggi, maka “popok bayi portable” ini sepertinya terus dikembangkan.
Dan sebagai temuan baru, sebagaimana dilansir dari BBC, saat ini telah ditemukan sebuah popok bayi yang lebih canggih lagi.

Adalah satu pasangan suami istri di Amerika telah berhasil menemukan sebuah popok pintar bagi bayi.

Dinamakan dengan popok pintar, sebab disamping berfungsi sebagai popok biasa, popok hasil temuan suami istri tersebut bisa langsung mendeteksi adanya masalah pada air seni bayi.


Cara kerja popok pintar temuan pasangan Jennie Rubinshteyn dan Yaroslav Faybishenko ini, menggunakan sebuah garis yang akan memunculkan perubahan warna pada bagian penyerapan, di sekitar pola yang merespon secara cepat (QR).
Hasil perubahan popok tersebut kemudian difoto melalui sebuah aplikasi telepon pintar untuk selanjutnya dianalisa apakah warna tersebut menunjukan adanya infeksi atau tidak.

Temuan popok pintar dari pasangan suami istri ini tentu sangat berguna. Sebab menurut catatan medis, terdapat 8 % yang mengalami penyakit infeksi saluran kemih, terutama dialami oleh bayi perempuan.
Dan repotnya, Infeksi saluran kemih ini sulit dideteksi secara dini.
Biasanya baru diketahui setelah muncul gejala lanjutan, seperti demam.

Dengan popok pintar ini para orang tua ibaratnya mempunyai sebuah sistem peringatan dini bagi kesehatan balitanya dengan mewaspadai adanya potensi infeksi sebelum berlanjut menjadi gangguan kesehatan yang lebih parah.

Para orangtua bisa melakukan pemindaian popok pintar ini setidaknya sehari sekali guna mengumpulkan data melalui aplikasi iOS atau Android.
Kemudian data tersebut dapat dibagi dengan ahli kesehatan profesional untuk mendiagnosa adanya gangguan pada ginjal atau dehidrasi.
Bagian warna pada popok yang berbeda berinteraksi dengan komponen air seni, yang mengandung air, protein dan bakteri.

Konon, pasangan ini berhasil menemukan popok pintar ini karena terinspirasi oleh anak perempuan mereka yang berusia satu tahun.
Dimana dalam suatu perjalanan mobil ke rumah mereka di New York si anak terus menangis karena popoknya telah penuh air seni.
Saat itu mereka baru mencari bahwa popok yang digunakan anaknya, tidak hanya penuh air seni tetapi sebenarnya juga menyimpan data.
Menurut catatan, setiap tahun terdapat 360 juta popok sekali pakai yang digunakan tanpa menghasilkan informasi kesehatan apapun.

Faybishenko mengatakan, popok pintar itu akan lebih mahal tiga kali lipat dibandingkan popok biasa. Pasangan ini dikabarkan membutuhkan dana sebesar $225.000 atau sekitar Rp.2.2 milliar dan persetujuan federal untuk dapat memperbanyak produksi.
Pasangan ini kemudian mendirikan perusahaan PixieScientific, serta harus melakukan serangkaian tes medis terhadap produk mereka untuk meyakinkan regulator agar menyetujui penemuan baru mereka.
Mereka juga harus mengejar tenggat waktu dua bulan untuk menyakinkan investor potensial melalui situs pendanaan IndieGogoto, untuk menambah dana.

Tak hanya masalah dana, tetapi mereka juga harus bersaing dengan produsen popok besar.

Sebab produsen popok Huggies pada Mei lalu juga meluncurkan TweetPee, yaitu sebuah alat sensor yang bisa diletakkan di popok sehingga para orangtua bisa langsung mengetahui jika popok bayi mereka perlu diganti.


Simak juga :

You may like these posts