-->

Bahaya Transgender ? GayA SpongeBob Tanpa A ?

Anak anda suka Spongebob ?
Jika menyukai, mulai sekarang cobalah agar lebih hati-hati. Mengapa ?
Bukankah Spongebob hanyalah film kartun yang memang untuk ( konsumsi ) anak-anak ? Apakah bahaya ?

Mungkin anda agak bingung dengan judul posting ini. Dan penulisan judulnya juga tidak ada yang salah. Memang seperti itu. Maksudnya ?
Seandainya kata "GayA" ditulis tanpa A.
Maka artinya...simak dibawah ini saja...

Spongebob memang film animasi ( film kartun ) yang sangat populer dan disukai anak-anak ( bahkan beberapa orang dewasa juga ).

SpongeBob Squarepants – nama lengkapnya – merupakan salah satu film produksi Amerika, lahir dari ide gagasan Stephen Hillenburg, seorang ahli biologi kelautan.
Sembari mengajar di Ocean Institute di Dana Point, California, tahun 1984, Hillenburg mengisi waktu senggangnya dengan menciptakan komik “ The Intertidal Zone”, tentang beberapa karakter binatang laut yang dibuat menyerupai manusia.
Karakter dalam komik ini kelak dikembangkan menjadi beberapa karakter dalam film kartun Spongebob.

Pada tahun 1987 Hillenburg memutuskan untuk total sebagai animator dan meninggalkan pekerjannya di Ocean Institute.
Episode percobaan ditayangkan melalui Nickelodeon pada 1 Mei 1999, dan resmi tayang secara reguler pada 17 Juli. Awal mulanya bernama SpongeBoy.
Namun nama ini ternyata sudah digunakan sebagai nama produk kain pel, sehingga terjegal masalah hak paten produk, maka namanya diganti menjadi SpongeBob, dan ditambah Squarepants sebagai nama keluarga, SpongeBob Squarepants.

Dan sejak itu, kepopuleran kartun SpongeBob melejit di seluruh dunia.
Bahkan bisa mengalahkan kepopuleran film-film animasi Jepang yang membanjiri pasaran saat ini.
Karakter-karakter yang kuat yang diciptakan Hillenburg, SpongeBob, Patrick, Squidward, Mr. Krab disinyalir menjadi sebab kepopulerannya.

Lihat yang ini juga :
> Sentuhan baru, tampilan baru Robocop baru

Lalu, mengapa harus hati-hati dengan Film Kartun SpongeBob ?

Kasusnya – mungkin masih ingat – hampir sama dengan film kartun Teletubies beberapa waktu lalu.
Coba perhatikan sosok SpongeBob.

Tidakkah anda merasa ada yang aneh dengannya ?

Karakter SpongeBob digambarkan sebagai bocah laki-laki yang sangat ceriwis, memiliki bulu mata yang lentik dan kemayu dan cepat berganti-ganti mood seperti wanita.

SpongeBob juga digambarkan mempunyai hubungan pertemanan yang sangat intim dan agak tak lazim, bahkan cenderung romantik dengan Patrick si bintang laut berkulit pink yang menjadi karibnya.
Sebaliknya, hubungan SpongeBob dengan si tupai wanita Sandy justru tidak digambarkan sebagai hubungan yang erotik ataupun romantis.

Penggambaran lain yang agak adalah: sebagai penghuni kota dasar laut Bikini Bottom, antara SpongeBob dan Patrick mempunyai kesukaan yang sama, sebagai pasangan “teman” sehidup semati, sehingga dalam banyak kesempatan terlihat saling berpegangan tangan.
Kedekatan, keintiman hubungan pertemanan yang agak tak lazim dan cenderung romantik dan “persahabatan sehidup-semati” ini semakin terlihat jelas pada episode cerita ketika mereka berdua menemukan bayi kerang.
Kedua sahabat ini lantas mengasuhnya bersama. Patrick berperan sebagai ayah dan Spongebob sebagai ibunya, lengkap dengan memakai daster dan dandanan ala ibu rumah tangga.

Itulah sebabnya dari hasil survey, karakter kartun Spongebob ternyata menjadi idola kaum gay.

Di New York, Atlanta, Hollywood Barat dan San Francisco, yang merupakan kawasan pemukiman gay, berbagai macam merchandise SpongeBob laku sangat keras dibeli oleh para gay muda !
Data ini diperkuat oleh pernyataan salah seorang asisten manajer toko Don’t Panic di San Fransisco yang menyatakan bahwa kaum gay memang menyukainya.

Nickelodeon sebagai penayang secara resmi membantah bahwa SpongeBob adalah penggambaran karakter homoseksual. Tetapi Stephen Hillenburg penciptanya, mengklarifikasi bahwa baginya karakter SpongeBob adalah ”mendekati aseksual”.
Dan yang lebih “menarik” lagi jika menyimak pernyataan Tom Kenny, yang berperan sebagai pengisi suara SpongeBob, saat diwawancara oleh pembawa acara talkshow Conan O’Brien.
Secara tersirat, Tom menjawab pertanyaan tentang orientasi seksual SpongeBob, katanya : “Kami tidak pernah menampilkannya dalam tayangan,” .
Namun kemudian menambahkan, ”Semua karakter utama (dalam SpongeBob) menyembunyikan rahasia seram mereka masing-masing.”

Pada tahun 2005 Yayasan We Are Family mensponsori peredaran video musik untuk anak-anak dan menampilkan SpongeBob serta tokoh kartun populer lainnya menyanyikan lagu yang mengajak pada semangat toleransi dan menghargai perbedaan.
Video ini kemudian dikirimkan ke 61 ribu sekolah di seluruh Amerika Serikat di bulan Maret pada tahun yang sama.
Namun Pendeta James Dobson dari kelompok konservatif Focus on the Family yang dikenal sebagai penentang keras perkawinan sejenis, menyerang Yayasan We Are Family yang mengedarkan video tersebut. Ia menuduh pembuat video itu secara terselubung berusaha mengkampanyekan kebebasan dan toleransi atas pilihan orientasi s3ksual sejenis (homoseksualitas) kepada anak-anak dengan memanfaatkan popularitas SpongeBob.
Pendeta Dobson juga menuduh Yayasan We Are Family pernah memposting materi h0m0s3ksualitas di situs webnya, namun kemudian menghapusnya kembali.

Nah, kan. Meski hal tersebut masih merupakan materi kontroversi, tidak ada salahnya jika mulai sekarang memperhatikan tayangan kartun SpongeBob yang bisa menjadi tayangan film kartun yang berbahaya bagi anak-anak, namun justru menjadi tontonan favorit anak anda.
Jangan sampai anak-anak teracuni oleh pemahaman dan kebiasaan kaum homoseks yang saat ini mulai bertambah dan menjamur.

You may like these posts