-->

Menguak Rahasia Kebaya. Ternyata BUKAN Busana Asli Jawa ?

Jika berbicara tentang kebaya - PASTI hampir 100 % - selalu dikaitkan dengan masyarakat ( tradisional ) Jawa. Sebab selama ini kebaya SELALU diidentikkan dengan busana asli wanita ( tradisional ) Jawa.

Namun bila ditelusuri lebih jauh, anggapan ini sebenarnya tidak benar alias salah.
Tidak hanya salah satu kali, bahkan salah dua kali.

Sebab :

Pertama :

Sejak jaman dulu masyarakat di berbagai wilayah Nusantara ( karena dulu belum ada Indonesia ), tidak hanya para wanita Jawa, ternyata sudah memakai kebaya.
Dan itu berarti kebaya BUKAN busana ASLI Jawa.

Kedua :
Bahkan kebaya ternyata BUKAN busana ASLI Indonesia.

Bagaimana ceritanya ?
Maka mari, sama-sama kita menguak rahasia kebaya.

Sebenarnya banyak sekali cerita tentang asal-usul kebaya sehingga akhirnya dipercaya sebagai salah satu budaya khas Indonesia – khususnya budaya Jawa.
Dari banyak cerita yang berkembang, ada beberapa riwayat yang dipercayai sebagai asal-usul dari kebaya, ini diantaranya :

● Kebaya adalah “warisan” budaya Islam

Ketika saudagar-saudagar Timur Tengah pertama kali menginjakkan kaki di bumi Nusantara, selain membawa dan menyebarkan agama Islam ( sehingga saat ini menjadi agama dengan pemeluk terbesar di negeri ini ), mereka juga membawa budayanya.
Salah satunya adalah busana wanita muslim yang kala itu disebut dengan asal kata “ abaya” atau “habaya”. Dan dari asal kata itulah diduga kuat muncul istilah “kebaya
Sedangkan menurut Denys Lombard mengatakan bahwa kebaya berasal dari bahasa Arab, yaitu “ Kaba” yang berarti pakaian. Dan secara linguistik, pendapat Lombard ini bisa jadi yang paling kuat.
Sebab saat ini juga dikenal adanya sebuah busana tunik panjang yang dikenakan oleh wanita Arab yang dinamakan dengan “ Abaya”.

● Kebaya “dibawa” oleh Bangsa Portugis

Bangsa Portugis masuk ke bumi Nusantara 80 tahun sebelum Belanda. Dan saat itu mereka juga “membawa” busana khas wanita Portugis. Yang dari situ juga mulai dikenalkan istilah kata “kebaya”. Pendapat ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa kebaya dilahirkan dari budaya “Indies”. Yaitu budaya Eropa yang bekembang di Hindia Belanda dan berakulturasi dengan budaya pribumi.

● Kebaya bermula dari Tiongkok ( Cina )

Pendapat ini mengatakan bahwa kebaya sebenarnya bermula dari pakaian panjang yang dikenakan oleh para wanita Tiongkok pada masa Dinasti Ming di abad 13 sampai dengan 16. Makanya saat ini di Indonesia juga dikenal dengan adanya Kebaya Encim, yaitu salah satu busaba “ tradisional “ yang dikenakan oleh para wanita Cina Peranakan.

● Kebaya berasal dari India Selatan

Ada juga cerita yang mengatakan bahwa berabad yang silam ada sebuah kota yang bernama “Cabaia” yang terletak di India Selatan. Cabaia dikenal sebagai kota penghasil tekstil dengan kain muslim sebagai salah satu yang paling populer.
Dan kain muslim inilah yang akhirnya paling sering digunakan oleh para wanita di bumi Nusantara, sebab pada jaman itu para pelaut Nusantara sudah menjalin hubungan dagang dengan saudagar India muslim ( Gujarat ).

Jadi, darimanakah sebenarnya asal-usul Kebaya ?

Tidak ada jawaban pasti. Namun mengingat posisi strategis Indonesia yang menjadi lintas perdagangan dari Asia sampai Timur Tengah, besar kemungkinan bandar-bandar dagang terkemuka di masa lalu di sepanjang pesisir pantai Nusantara itulah yang menjadi pintu masuk berbagai busana dari berbagai bangsa dan negara. Termasuk “kebaya “ ini.
Dan dari manapun itu, mengingat saat ini kebaya sudah menjadi “ciri” dan warisan budaya, kita boleh berbangga dengannya. Lagian kebaya juga sudah berakulturasi dan mendapat “sentuhan khas” dari Indonesia.
Sehingga Presiden Sukarno waktu itu berani mencanangkan kebaya sebagai busana Nasional wanita Indonesia. Jadi sudah sepantasnya jika kita – warga Indonesia – melestarikan warisan budaya tersebut.

Semoga bermanfaat.

Ps :
Selain kebaya, salah satu warisan budaya Indonesia yang terkenal ( bahkan sudah mendunia ) adalah Batik.
Sudah tahukah anda Cara Memilih Batik Yang Baik ?