Inilah Para Prajurit Wanita Pemberani Yang Pantas Dijadikan Inspirasi
Wanita, selama ini selalu diidentikkan dan dikonotasikan sebagai mahluk yang lemah lembut dan lemah. Namun sebenarnya sejarah mencatat terdapat wanita-wanita yang begitu perkasa, yang keberanian dan “keperkasaannya” tidak kalah bahkan melebihi kaum pria, pada jamannya.
Jika Indonesia, mengenal sebagai sosok “pejuang” bagi kaum wanita, yang berjuang lewat tulisan dan buah pikirannya, Kartini yang menginspirasi , maka wanita-wanita dari belahan penjuru dunia yang berikut ini bahkan jauh lebih dahsyat lagi.
Mereka berjuang dengan keringat, darah dan air mata. Sampai ke titik darah penghabisannya.
Masih dalam rangka peringatan hari Kartini, para wanita prajurit pemberani ini sangat pantas dijadikan inspirasi bagi kaum wanita modern saat ini.
● Cut Nyak Dhien
Merupakan prajurit pejuang wanita Indonesia yang tangguh. Bahkan sangat tangguh. Sehingga penjajah Belanda termehek-mehek dan menggunakan cara-cara licik untuk bisa mengalahkannya.
Lahir di Aceh pada tahun 1848.
Berdiri di samping Teuku Umar, suaminya melawan penjajahan Belanda di bumi Indonesia. Bahkan ketika suaminya gugur di tangan Belanda, Cut Nya’ Dien mengambil alih komando pasukannya.
Menyerah tidak pernah ada sekalipun dalam kamusnya.
Bahkan di saat matanya hampir buta. Cut Nya’ Dien rela berdarah-darah menerobos hutan belantara.
Sampai akhir hayatnya ia terus berjuang demi kebebasan Aceh dari cengkeraman Belanda.
( Di filmnya, Cut Nya’ Dien diperankan dengan begitu apik oleh Cristine Hakim ---> layak ditonton ).
● Joan of Arc
Joan of Arc merupakan simbol ksatria ( wanita ) Prancis.
Ia mengobarkan “perang suci” dan memimpin pasukan Perancis untuk mendapatkan tanah Perancis dari Inggris.
Akibat inspirasi dan kepemimpinannya Prancis banyak memperoleh kemenangan dalam pertempuran. Sampai akhirnya Joan of Arc tertangkap dan dihukum mati pada bulan Juni 1456.
Atas perjuangannya Joan of Arc dianggap sebagai Wanita Suci, dan juga pahlawan wanita paling berpengaruh di Prancis.
● Jamila
Jamila atau Djamila Bouhired merupakan pejuang wanita legendaris dari Aljazair.
Saat Prancis menjajah negerinya, jamila bergabung dalam Front pembebasan Nasional Aljazair untuk melawan pendudukan Prancis di Aljazair.
Selain jalur Diplomasi, Jamila turun langsung berbaku tembak dengan pasukan Prancis.
● Margaret Corbin
Margaret Corbin awalnya adalah seorang wanita biasa. Namun ketika pecah
Perang Revolusi Amerika, ia kemudian bersama ratusan orang berjuang melawan pasukan Inggris, terutama di Fort Washington di Manhattan.
● Opha M. Johnson
Opha M. Johnson merupakan anggota kesatuan Korps marinir Angkatan laut Amerika serikat yang terjun langsung berperang melawan tentara Jepang pada saat Perang Dunia ke II. Bahkan ia bertugas sebagai sebagai pengatur serangan laut angkatan Laut marinir Amerika serikat.
● Cordelia E. Cook
Cordelia E. Cook
menjabat sebagai Korps Perawat Angkatan Darat selama Perang Dunia II dan berdiri sebagai wanita pertama yang menerima dua penghargaan atas tindakannya selama perang: Bintang Perunggu dan Purple Heart. Cook ditempatkan di Italia dan berhasil melakukan tugasnya sebagai perawat selama waktu pertempuran sulit dan kawanan tentara yang terluka dan sekarat. Ia berada di dalam pertempuran langsung ketika bertugas merawat para korban yang terluka.
● Loretta walsh
Ia tercatat sebagai wanita pertama yang terdaftar dalam kesatuan Angkatan laut Amerika serikat pada Perang Dunia I.
Loretta, kelahiran 22 April 1896 merupakan ahli strategi pertempuran laut dalam pertempuran melawan pasukan laut Jerman di front Pasifik.
● Oveta Culp Hobby
Oveta merupakan wanita dalam kesatuan angkatan darat As yang pertama kali mendapatkan penghargaan US Army Distinguished service medal pada tahun 1945. Yaitu medali kehormatan yang hanya diberikan kepada prajurit-prajurit Amerika serikat terbaik. Atas kegemilangannya ia bahkan berpangkat sebagai kolonel.
● Prajurit perkasa lainnya :
Elsie S. Ott, Prajurit Amerika yang bertugas sebagai perawat penerbang.
Mary E. Walker, wanita pertama dan satu-satunya di jajaran militer yang menerima Medali Kehormatan Kongres, saat terjadi Perang Saudara.