Tips Dalam Membeli, Menyimpan Dan Mengolah Sayuran
Jika sebelumnya telah diposting tentang Tips Dalam Membeli, Menyimpan Dan Mengolah Daging, maka untuk lebih lengkapnya kini disusuli dengan Tips Dalam Membeli, Menyimpan Dan Mengolah Sayuran.
Anda mungkin sedikit menyepelekan hal ini, karena pasti sudah hampir setiap harinya telah membeli dan berbelanja sayuran.
Namun kenyataannya masih ada beberapa orang yang kurang berhati-hati dalam masalah penanganan sayuran secara baik dan benar. Sehingga akibatnya timbul beberapa macam penyakit, yang paling sering adalah timbulnya penyakit diare atau masalah pada pencernaan.
Dan jangan lupa, ternyata di pasaran banyak beredar pula sayuran yang mulai beracun.
Lihat juga :
Bahaya dan tanda sayuran yang mulai beracun
Lihat juga :
Bahaya dan tanda sayuran yang mulai beracun
Untuk menghindari keracunan makanan dari sayuran, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini :
● Tips saat membeli sayuran
- Utamakan kesegaran.
Tanda sayuran berdaun yang bermutu baik ( misal bayam, kangkung, selada dan sejenisnya ) adalah yang daunnya masih hijau segar dan warnanya cerah.
Untuk sayuran akar atau umbi ( seperti wortel, lobak, kentang dan sejenisnya ) yang bermutu baik adalah yang warna dan aromanya segar alami.
Teksturnya padat, renyah ( getas ). Bila telah layu biasanya tidak mudah patah bila batangnya dibengkokkan. Tidak ada bagian yang berlubang atau busuk.
- Bebas dari kotoran tanah, pasir, serangga, ulat atau kotoran lainnya.
● Tips saat menyimpan sayuran
- Jangan langsung memasukkan sayuran yang baru dibeli ke dalam lemari es, karena kotorannya dapat mencemari lemari es.
- Sayuran yang disimpan harus bersih. Buang bagian akar dan daun-daunnya yang telah busuk, cuci bersih lalu tiriskan airnya.
Tempatkan dalam plastik berlubang atau bungkus dengan kertas ( tapi jangan dengan kertas koran, karena tintanya mengandung logam berat yang berbahaya bagi kesehatan jika sampai tertelan ).
Untuk jagung, simpan bersama kulitnya, tetapi sisakan hanya selembar saja, untuk mencegah cepat kering.
- Simpan sayuran daun dalam lemari es pada suhu 9 – 10 ° C ( suhu sekitar ini biasanya terletak pada rak lemari es yang berada di bagian paling bawah ).
Bila terlalu dingin, sayuran daun malah cepat kering. Untuk wortel, mentimun, terung, dan sejenisnya, simpan di rak lebih atas, yaitu yang bersuhu 6 – 7 ° C.
Dengan cara menyimpan seperti ini, daya tahan sayuran adalah selama maksimal 3 hari, jika mutunya baik.
● Tips saat mengolah sayuran
- Bila sayuran berakar, buang badan akar yang bisa menjadi sumber pencemaran.
Mikroba perusak makanan yang patogen ataupun tidak banyak terdapat dalam tanah di akar.
- cara mencuci sayuran yang benar adalah dengan air mengalir ( air kran ) sebelum dipotong-potong untuk menghindari kontaminan masuk ke dalam bahan pangan.
Pencucian yang hanya dicelup membuat sayuran tetap terkontaminasi, karena sumber pencemaran malah berpindah ke dalam air cucian, sehingga dapat mencemari bahan pangan lainnya.
- Sebaiknya masak sayuran dalam porsi sekali makan ( porsi kecil). Selain lebih segar ketika disantap, pemanasannya akan lebih merata. Suhu pemanasan yang aman untuk memasak sayuran adalah 77 ° C untuk mematikan mikroba patogen, termasuk bakteri E Colli.
- Untuk menyiapkan hidangan sayuran mentah, seperti salad, karedok, lalapan, maka sebelumnya cuci bersih sayuran dengan air kran yang mengalir. Lalu celup sebentar dalam air panas, minimun dengan suhu 77 ° C. Dan kemudian bilas kembali dengan air matang.
- Panaskan kembali sayuran matang ( misal tumis kangkung, sayur lodeh dan lainnya ) yang masih tersisa sebelum disantap kembali.
Karena mikroba tetap bisa mencemari lewat udara, wadah makanan yang kurang bersih, juga dari tangan anda sendiri.
Umumnya sayuran olahan yang lebih mudah basi adalah sayuran yang bersantan. Sebab makanan yang berkadar lemak tinggi memang lebih disukai oleh kapang ( sejenis jamur yang memiliki benang-benang seperti kapas )
- Jangan langsung menutup panci sayur setelah dimasak atau dipanaskan.
Bila panci ditutup, memang sayuran akan tahan tetap hangat, namun kondisi seperti ini justru lebih disukai oleh mikroba untuk dapat tumbuh dan berkembang biak.
Spora bakteri yang tahan panas dapat berkembang menjadi bakteri pada suhu yang hangat ( 35 – 45 ° C ). Jadi sebaiknya buka tutup panci terlebih dulu agar suhu rawan telah terlewati.
- Tanda umum kerusakan sayuran yang matang adalah terjadinya perubahan pada bau, warna, kuah berbuih, permukaan cairan terdapat lapisan yang ditumbuhi jamur atau kapang.
Sebaiknya jangan dikonsumsi sayuran yang telah seperti ini.