-->

Jangan Berusaha Memutihkan Gigi Yang Seperti Ini

Lho kok aneh, tidak boleh memutihkan gigi.
Padahal lazimnya, seseorang seharusnya membersihkan dan memutihkan gigi. Sebab disamping berfungsi sebagai alat vital untuk sistem pencernaan, gigi yang putih juga akan sangat menunjang penampilan.
Benar, seseorang seharusnya selalu berupaya untuk membersihkan gigi. Baik untuk tujuan kesehatan dan atau untuk tujuan penampilan.
Bahkan tidak hanya sebatas “bersih” sangat dianjurkan agar giginya juga tampak putih.
Dan untuk memutihkan gigi ini sebenarnya tidak susah-susah amat. Selama mau dan cukup telaten akan kelihatan hasilnya. Bahkan hanya dengan bahan-bahan yang sederhana dan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari anda dapat melakukannya.
Ada 9 langkah mudah murah untuk memutihkan gigi.
Dan langkah yang ini lebih dianjurkan, karena disamping mudah dan murah, pemutihan gigi cenderung dilakukan secara alami.

Disamping dilakukan secara alami, upaya memutihkan gigi juga dapat dilakukan secara medis, menggunakan bahan kimia tertentu.
Meski hasilnya lebih instant, memutihkan gigi secara medis menggunakan bahan kimia mempunyai kelemahan juga, yaitu harus dilakukan oleh yang benar-benar ahli.

Sebagaimana dikutip dari Yahoo.com, menurut salah satu dokter gigi dari klinik gigi My Dents,

tindakan medis memutihkan gigi ( biasanya disebut bleaching gigi ), apabila dilakukan secara sembarangan, justru malah bisa mengakibatkan perubahan pada enamel gigi, walaupun tidak sampai merusak.

Padahal telah bersama diketahui jika Enamel merupakan bagian luar yang menutupi semua mahkota gigi dan berfungsi melindungi gigi.

Tindakan proses bleaching gigi ini biasanya dapat dilakukan dengan dua cara :

Bleaching eksternal

Bleaching eksternal dapat dilakuan pada gigi yang kusam karena pengaruh minuman atau rokok. “Bleaching eksternal ini dilakukan dengan mengoleskan pasta pemutih pada gigi dan dapat dilakukan di rumah.
Namun, jika pasien masih tetap mengkonsumsi minuman bersoda, kopi, atau merokok, biasanya hasilnya tidak akan bertahan lama.

Bleaching internal

Bleaching internal dilakukan untuk gigi dengan kondisi akar yang sudah mati. Tetapi tidak seperti bleaching ekaternal, proses ini tidak bisa cepat. Saluran akar harus dirawat terlebih dahulu, kemudian pengisian harus sempurna. Setelah itu, pemutihan baru dapat dilakukan.

Namun meski tindakan medis bleaching gigi ini memberikan hasil yang lebih kuat dan lebih instant, ternyata ada kondisi gigi tertentu yang memang tidak dapat diputihkan dengan cara ini.

Kondisi gigi yang tidak bisa lagi diputihkan lagi – meski dengan cara bleaching gigi – ini adalah :

Gigi yang telah berlubang dan keropos

Gigi yang sudah berlubang, terdapat tambalan, atau gigi yang sudah keropos, biasanya akan menjadi pertimbangan dokter gigi jika diminta untuk melakukan tindakan bleaching.
Gigi yang berlubang atau keropos ini umumnya akan terasa ngilu jika dilakukan proses pemutihan gigi dengan bleaching gigi.

Gigi yang berubah warna karena Tetracycline

Gigi yang berubah, kusam atau berwarna akibat tetracyline ini tidak bisa diputihkan lagi, meski menggunakan proses bleaching gigi. Sebab hal ini biasanya disebabkan “bawaan” dari bayi.
Tetracycline yang dimaksud disini adalah salah satu golongan antibiotik yang kebetulan dikonsumsi sang ibu saat bayi berada dalam kandungannya.
Akibatnya, ketika si bayi mulai beranjak dewasa, gigi yang tumbuh akan berwarna kusam atau memiliki garis-garis dengan warna yang berbeda.

Tapi jangan khawatir, meski proses bleaching tidak dapat dilakukan untuk semua gigi, masih ada cara lain untuk “mengakali” mendapatkan kembali gigi yang putih cemerlang. Utamanya bagi pasien dengan gigi keropos atau mengalami gigi berwarna akibat tetracycline.
Cara lain ini adalah dengan pemasangan mahkota atau crown gigi.

You may like these posts