-->

Tanda-Tanda Bayi Lahir Kekurangan Oksigen Dan Penyebab Bayi Kekurangan Oksigen


Semua ibu pasti menginginkan bayi yang dikandungnya dalam keadaan sehat dan selamat, baik ketika masih di dalam kandungan maupun ketika lahir. Namun terkadang memang terdapat beberapa gangguan ketika melahirkan. Salah satu diantaranya adalah masalah kekurangan oksigen
Beberapa ibu terkadang memandang sepele masalah ini. Sebab beranggapan dengan bantuan medis, masalah ini pasti bisa ditangani. 

Namun yang perlu diketahui adalah, jika bayi yang lahir kekurangan oksigen – terutama ketika penanganannya terlambat – maka dapat memicu terjadinya autisme, epilepsi dan cedera otak pada bayi. 
Selain itu dapat terganggu dalam tumbuh-kembangnya, misalnya akan mengalami gangguan keseimbangan dan koordinasi tubuhnya,sehingga bisa menghambat proses belajarnya. 

Tanda-Tanda Bayi Lahir Kekurangan Oksigen antara lain

1. Mengalami nafas terhenti beberapa lama 

2. Mengalami kejang saat lahir 

3. Ketika tali pusar diukur, pH-nya lebih rendah 

4. Memiliki Skor Agar yang rendah. 
Skor Agar dapat diketahui dengan melakukan serangkaian test untuk melihat respon bayi. 

5. Mengalami kesulitan saat menelan susu 

6. Mengalami masalah kesulitan tidur. 

Penyebab Bayi Kekurangan Oksigen 

Bayi yang lahir kekurangan oksigen – dalam bahasa medis disebut hipoksia janin atau hipoksia perintal, diakibatkan karena penurunan kadar oksigen di dalam darah. 
Penyebab Bayi Kekurangan Oksigen antara lain : 

1. Karena ibu hamil menderita penyakit tertentu 
Karena ibu hamil menderita penyakit tertentu, seperti gagal jantung, diabetes melitus atau hipertensi akan menyebabkan kondisi kesehatan yang memicu kekurangan oksigen. Dan hal ini juga akan berimbas pada bayi kurang oksigen saat dilahirkan. 

2. Karena pengaruh obat yang dikonsumsi selama masa kehamilan atau persalinan 
Beberapa obat bisa memicu terjadinya masalah kekurangan Oksigen. Karena itu sangat disarankan agar ibu hamil tidak sembarangan mengkonsumsi obat-obatan, melainkan harus dengan resep dokter. 
Lihat juga : 

3. Ketuban pecah terlalu awal 
Pada banyak kasus, pecahnya ketuban sebelum terjadi persalinan akan menyebabkan bayi lahir kekurangan Oksigen. Sebab ketika ketuban pecah sebelum waktunya, maka akan menyebabkan plasenta terganggu dan terhambatan dalam sirkulasi oksigennya, sehingga menyebabkan resiko hipoksia pada janin

4. Karena tali pusat mencekik 
Leher Pada beberapa kasus, adanya gerakan bayi ketika hendak mengalami posisi turun dapat menyebabkan tali pusat mencekik leher. Ketika hal ini terjadi maka akan menyebabkan bayi kesulitan mendapatkan pasokan oksigen, sehingga pada akhirnya bayi lahir kekuranan oksigen

5. Karena tali pusat terpelintir 
Hampir sama dengan kasus di atas, namun disini tali pusat bayi terpelintir. Karena itu baik pasokan nutrisi dan juga oksigen ke janin akan terhambat. 

6. Bayi “terjebak” saat lahir 
Karena proses kelahir yang sulit, atau karena kondisi ibu yang lemah atau ibu berhenti mengejan ketika seharusnya mengejan dapat menyebabkan bayi “terjebak”, tidak bisa “mulus” untuk keluar dari rahim. Kondisi terjebaknya janin ini akan menyebabkan bayi kekurangan oksigen. 

Karena itulah untuk menghindari beberapa penyebab di atas, sangat disarankan agar ibu secara rutin memeriksakan untuk mengetahui posisi bayi selama masa kehamilan.

You may like these posts