-->

Inilah Penanganan Dini Pada Penderita HIV Yang Dianjurkan Peneliti


Pada saat ini, penyebaran dan penderita HIV sudah sangat begitu mengkhawatirkan. Tidak hanya menyerang orang-orang yang memiliki perilaku tidak sehat dan menyimpang, penyakit mematikan ini bahkan banyak menyerang pada ibu rumah tangga dan anak-anak.
Lihat juga : 

Yang lebih memprihatinkan lagi, penanganan pada kasus-kasus penderita HIV seringkali dilakukan secara terlambat. Dan pada terapi pengobatan yang dilakukan pun obat anti retroviral untuk pasien HIV hanya diberikan ketika sistem kekebalan tubuh mereka sudah melemah akibat infeksi. 
Akibatnya penderita penyakit ini semakin sulit disembuhkan. 
Padahal para peneliti menyakini bahwa penanganan pada penderita HIV sejak dini yang dilakukan dapat mengurangi penyebaran HIV. 
Pemberian obat kepada penderita HIV secepatnya setelah pasien positif didiagnosa akan menjadi masa depan pengobatan penyakit HIV ini. 

Pada sebuah percobaan, sebagaimana termuat pada New England Journal of Medicine, peneliti menunjukkan bahwa terapi yang dilakukan setahun setelah pasien diagnosa, akan membantu menjaga sistem kekebalan dan membuat virus dapat dipantau. 
Virus HIV tidak lagi menjadi 'vonis mati', ketika pasien bisa mendapatkan penanganan dan perawatan tepat dan pengobatannya.
Pada perawatan yang diberikan ketika sel CD 4, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan, turun dibawah 350 sel per milimeter kubik di dalam darah. 

Untuk menguji teori tersebut, sebuah studi oleh The Spartac melibatkan 366 pasien dari delapan negara di seluruh dunia. Beberapa pasien dicoba diberikan obat selama 12 minggu setelah mereka didiagnosa. 
Yang lainnya baru diberikan obat 48 minggu setelah didiagnosa. 
Dan kelompok ketiga tidak mengkonsumsi obat sampai sel CD 4 mereka mencapai level 350. 

Menurut pernyataan Prof Jonathan Weber, dari Imperial College London, mereka yang mendapatkan pengobatan setelah 48 pekan didiagnosa memiliki tingkat sel CD 4 dan lebih rendah terpapar virus. 
"Manfaat itu juga masih bertahan setelah anda menghentikan perawatan," kata Prof. Weber. Mempertahankan sistem kekebalan sangat penting untuk mencegah infeksi "oportunistik", seperti tuberculosis. Namun Prof Weber juga menyadari bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan seperti itu memang akan menjadi masalah, terutama di negara-negara miskin. 

Pakar lainnya dari Imperial, Dr Sarah Fidler, menekankan tentang manfaat dari mempertahankan level virus yang rendah. 
"Ini akan menjadi sangat penting dalam membantu mengurangi risiko penularan virus ke pasangan seksual," kata Dr Fidler. 
Sedangkan Dr Jimmy Whitworth, dari Wellcome Trust, yang menemukan studi ini, mengatakan:
" Penelitian ini untuk menambah bukti bahwa inisiasi dini perawatan HIV akan memberikan manfaat bagi individu untuk mencegah penyebaran penyakit dan dalam mengurangi infeksi ke pasangan mereka. "Pertanyaan yang muncul apakah rangkaian pengobatan pada tingkat yang lebih dini akan lebih bermanfaat ataukah perawatan dini dapat harus dilanjutkan seumur hidup."

You may like these posts