-->

KABAR GEMBIRA ! Ini Metode Baru Untuk Mengobati Sakit Asma

Ada berita baru yang cukup menggembirakan bagi yang kebetulan menderita penyakit asma.

Selama ini metode pengobatan yang paling banyak digunakan dan dianggap sangat membantu bagi penderita penyakit asma adalah dengan menggunakan inhaler.

Dimana ketika seseorang penderita mendapat serangan asma maka mereka kemudian menghisap inhaler melalui mulutnya.

Dan ketika setelah menghisap inhaler, umumnya gangguan yang diderita – terjadinya sesak nafas - untuk sementara bisa teratasi.
Itulah sebabnya pula, peralatan isap inhaler biasanya selalu dibawa oleh para penderita asma.

Saat ini beberapa ilmuwan secara tidak sengaja telah menemukan metode baru untuk perawatan serangan asma yang bisa muncul beberapa jam setelah terkena alergi.



Ada satu tim peneliti dari Imperial College London.
Mereka menemukan bahwa memblokir fungsi sensor syaraf dapat menghentikan "respons asma tertunda" pada tikus.
Gejala ini serupa pada orang-orang yang menderita penyakit asma.
Sebab sekitar setengah dari jumlah penderita asma mengalami gejala asma yang tertunda.

Dalam sebuah publikasi di jurnal Thorax, para peneliti mengatakan bahwa respons asma tertunda terjadi karena zat alergi memicu sensor syaraf di lubang pernafasan.
Dilihat dari mekanismenya, adanya zat alergi yang memicu sensor syaraf di lubang pernafasan ini kemudian memicu adanya suatu reaksi berantai yang menyebabkan lepasnya neurotransmitter acetylcholine yang menyebabkan lubang pernafasan menyempit.
Karena itulah, berdasar penelitian hasil tersebut, Lembaga amal Asthma UK menyatakan penelitian ini dapat membantu memahami asma.

Pada umumnya, serangan asma sering terjadi pada malam hari, tiga sampai empat jam setelah penderita kontak misalnya dengan polen rumput atau debu rumah.
Respons asma biasanya muncul dalam waktu satu jam setelah terkena zat penyebab alergi. Dan pada saat ini obat steroid merupakan cara perawatan utama asma.

Namun obat ini diketahui tidak efektif untuk bisa diterapkan pada semua pasien.

Di kemudian hari, apabila hasil temuan ini diterapkan kepada manusia maka akan berarti obat yang disebut dengan nama anticholinergics yang berfungsi untuk memblokir acetylcholine ini dapat digunakan untuk merawat pasien asma yang menderita serangan asma.

Simak juga :

You may like these posts