-->

Mengapa Anak Anda Perlu Uang Saku ? Ini Alasannya

Apakah anak anda yang masih kecil, anda beri uang saku ketika pergi ke sekolah ?

Ya, saya selalu memberi uang saku untuk anak setiap harinya.
Berapa ? 5000 rupiah, 10.000 rupiah, 25.000 rupiah atau 50.000 rupiah ?
Cukupkah ?

Tidak. Saya tidak pernah memberi uang saku kepada anak..
Tapi, Saya selalu membekalinya setiap ia berangkat ke sekolah.
Jika saya memberi uang saku pada anak nanti malah suka jajan. Anak malah jadi boros. Toh, ia masih kecil.

Setiap ibu rumah tangga mempunyai alasan tersendiri, mengapa ia memberi uang saku atau tidak memberi uang saku pada anaknya saat bersekolah.

Jadi yang paling baik mana ?
Memberi uang saku pada anak atau tidak ?

Seperti di atas setiap ibu punya alasan tersendiri. Bahkan beberapa di antaranya terkadang alasannya sangat personil ( atau emosionil )

Namun beberapa ahli psikologi anak, justru menganjurkan agar para ibu memberikan uang saku pada anak-anak.Tetapi mengapa anak anda perlu uang saku ?

Ini alasannya :
● Satu-satunya proses dimana anak-anak dapat belajar tentang tata cara mengelola uang adalah dengan adanya “pendapatan rutin” untuknya, yakni berupa uang saku

● Mereka sekali-sekali boleh melakukan kesalahan bila biaya yang harus ditanggung oleh tua, nominalnya kecil

● Dengan mengetahui keterbatasan dana yang dimiliki maka akan “memaksa” anak-anak untuk :
- memikirkan harga dari barang-barang yang ingin dan akan dibeli
- menentukan pilihan barang yang akan dibeli dengan uang yang dimiliki dan berbagai macam keinginan

● Menumbuhkan rasa apresiasi atau kepemilikan terhadap berbagai barang yang dibeli sendiri dengan uang mereka.

Jadi untuk mengajarkan nilai-nilai keuangan pada anak, uang saku dapat digunakan sebagai alat bantu.
Dan setidaknya ada 3 hal penting yang perlu diajarkan :
1. Untuk apa uang saku tersebut digunakan ?
2. Berapa uang yang harus ditabung dari menyisihkan uang saku tersebut ?
3. Berapa yang harus diamalkan ?

Memang sih kalau ditanya, anak-anak paling akan menjawab : buat beli jajan. Atau buat beli mainan.
Tetapi setidaknya mereka sudah tahu bahwa untuk membeli sebuah barang ( untuk memenuhi keinginan mereka ) dibutuhkan sejumlah uang.
Dan setelah itu secara perlahan mulai diajarkan agar anak dapat membelanjakan uangnya dengan baik.

Tapi kapan sebaiknya anak mulai diberi uang saku ?

Para psikolog anak menyarankan ketika anak telah menginjak umur 9 sampai 12 tahun. Sebab pada rentang usia ini anak biasanya sudah “melek” dan tahu benar nilai uang. Jadi ketika anak masih di bawah umur tersebut - saat masih duduk di playgroup misalnya - belum perlu uang saku.

Jadi bisa disimpulkan alasan mengapa “harus” memberi uang saku pada anak adalah untuk membangun pondasi keuangan yang kuat yang bisa bertahan sampai mereka dewasa.
Sebab dengan cara ini diharapkan anak-anak dapat belajar mengenai kesabaran, disiplin, dan mengatur keuangannya sendiri dengan lebih baik di masa mendatang.

Selanjutnya ?...Terserah anda.

Namun, mengingat alasan-alasan di atas, tidak ada salahnya kok jika memberi uang saku pada anak-anak anda. Yang penting jangan sampai berlebihan dan dapat dipertanggung jawabkan penggunaannya.

You may like these posts