-->

Tahukah Anda Apa Bahaya Menyepelekan Sendok Obat ?

Harus diakui, kebanyakan dari kita ( termasuk saya ), sampai saat ini masih kurang memberi perhatian yang semestinya ( baca : menyepelekan ) terhadap permasalahan sendok obat.

Seperti diketahui, ketika membeli dan mengkonsumsi obat bagi anak-anak, utamanya yang berbentuk cair atau sirup, hampir selalu disertakan sebuah sendok plastik kecil yang dipergunakan sebagai takaran. Sendok obat inilah yang seharusnya dipergunakan ketika kita memberi obat kepada anak yang sakit.
Sebab pada sendok obat tersebut memang telah diukur berapa banyak obat yang seharusnya diminumkan secara tepat.

Masalahnya adalah, kita seringkali merasa sangat tidak praktis dan terlalu repot kalau setiap kali memberi minum obat cair atau sirup harus menggunakan sendok plastik mungil tersebut.
Sehingga kebanyakan dari kita kemudian mencari gampangnya saja.
Beralih menggunakan sendok biasa, sendok makan atau sendok teh sebagai penggantinya.

Tapi tahukah anda, apa bahayanya menyepelekan sendok obat ini ?

Yakin, kita sebenarnya juga menyadari jika dengan menggunakan sendok biasa ini, takaran obat menjadi tidak akurat.
Hanya saja kita juga sering berfikir : “ Ah...paling tidak banyak selisihnya”. Iya sih, kalau kurang takarannya, “paling” sembuhnya agak lama.
Masalahnya adalah kalau dosis obat yang diberikan berlebihan, akibatnya bukannya mempercepat kesembuhan, tetapi justru ternyata bisa berakibat yang lebih fatal.

Ada sebuah penelitian yang dilakukan di Yunani. Oleh Institute of Biomedical Science di Athena.
Penelitian ini menginvestigasi penggunaan dari 71 buah sendok makan dan 49 buah sendok teh sebagai pengganti sendok obat yang seharusnya digunakan.

Hasilnya :
Kapasitas sendok teh dan sendok makan kapasitasnya rata-rata berkisar antara 2,5 ml smapai 7,3 ml. Berarti rata-ratanya = 4,4 ml.
Sedangkan sendok obat atau takaran obat standard memiliki kapasitas sebesar 3,9 ml sampai 4,9 ml.
Berarti rata-ratanya = 4,8 ml.

Jika dilihat secara sepintas, perbedaan kapasitas ini memang kecil. Hanya sebesar 0,4 ml ( rata-rata ). Namun bila “selisih yang kecil ini” diminum berkali-kali, dalam beberapa hari, maka kelebihannya akan dapat berakumulasi di dalam tubuh peminumnya.
( Bayangkan saja, jika yang meminum adalah anak-anak, yang nota bene mempunyai “kapasitas yang kecil” juga ).

Sehingga apabila akumulasi kelebihan obat dalam tubuh ini berkelanjutan maka akibatnya adalah dapat menyebabkan terjadinya efek keracunan.
Yang ditandai dengan muntah-muntah, kejang-kejang atau bahkan kematian.
Dan jika sampai dengan tahap ini, kita semua tentu sangat tidak mengharapkannya.

Dan ternyata begitu fatal akibatnya apabila kita menyepelekan sendok obat ini.

Oleh sebab itu, mulai sekarang mari mulailah kita mendisiplinkan diri ( termasuk saya ). Untuk selalu menggunakan yang semestinya. Sendok takaran obat yang memang selalu disertakan, pada saat kita memberi minum obat kepada anak-anak kita.
Terutama sekali untuk obat-obat yang “keras” atau antibiotik.
Jangan sampai hal-hal yang sepele malah “dadi gawe”.
( Bahasa Jawa yang artinya : mengabaikan hal yang kelihatannya sepele, tetapi akibatnya besar dan fatal ).

Dan kalau membahas tentang masalah obat, dari sekian banyak obat yang ada, khususnya jika diberikan pada anak , obat yang paling aman adalah obat yang alami. Dan jika kebetulan anak anda sedang dalam keadaan sakit ( moga-moga saja tidak ), Obat batuk dan pilek alami buatan sendiri untuk anak dan bayi yang ini mungkin bisa sedikit membantu.

You may like these posts