-->

Kesalahan Yang Sering Dilakukan Ketika Menggunakan Garam Beryodium

Belajar dari pengalaman dan kasus-kasus penyakit yang sering menimpa di masa lalu saat ini ibu-ibu rumah tangga sudah benar-benar menyadari tentang arti pentingnya menggunakan garam yang beryodium.

Sehingga saat ini sudah jarang didapati lagi kasus anak-anak yang terkena penyakit gondok, seperti di masa lalu. ( Meski masih ada tetapi sudah sangat kecil jumlahnya ).
Hal ini tidak terlepas pula dari peran pemerintah – melalui dinas kesehatan – yang begitu gencar dan aktif mensosialisasi tentang arti pentingnya garam beryodium ini.
Sehingga pada saat ini garam yang beryodium akan begitu dengan mudah ditemui untuk dikonsumsi. Karena salah satu persyaratan garam untuk konsumsi adalah harus mengandung yodium ini. Dan ibu-ibu rumah tangga sudah terbiasa mengkonsumsi garam beryodium saat ini.

Masalahnya adalah – dan ini masih banyak terjadi – ibu-ibu rumah tangga ternyata belum sepenuhnya mengetahui bagaimana cara yang benar untuk “menangani” dan memperlakukan garam beryodium ini.

Sehingga yang sering terjadi, mereka menggunakan dan memakai garam yang memang beryodium, tetapi ternyata yang dimakan hanya garamnya saja, tetapi hilang yodiumnya.

Artinya kebanyakan ibu-ibu memang mengkonsumsi garam yang beryodium tetapi tidak mendapatkan kemanfaatan yodiumnya. ( Atau bisa jadi termasuk anda juga ? )

Kok bisa ?
Jawabannya sangat sederhana.

Karena ternyata masih banyak ibu-ibu yang kurang mengetahui, bagaimana cara yang benar dalam memperlakukan garam beryodium ini.

Satu hal yang harus diketahui, sesuai sifat alamiahnya, garam adalah bersifat Higroskopis.

Artinya, ia merupakan suatu benda yang mempunyai sifat yang mudah menyerap uap air, sehingga menyebabkan garam mudah lembab.
Selain itu, sesuai sifat fisikanya pula, garam mempunyai titik penguapan yang rendah, sehingga garam akan mudah menguap.
Dan artinya pula kandungan Yodium dalam garam juga akan mudah menguap.

Ternyata sifat dasar ini belum banyak diketahui oleh para ibu rumah tangga.

Lihat juga :
> Yakin sudah melakukan cara mencuci jamur dengan benar ?

Sehingga ketika menggunakan garam beryodium, mereka melakukan beberapa kesalahan, diantaranya :

Membeli garam yodium dalam kemasan besar
Membeli garam yodium dalam kemasan besar’ disamping lebih praktis ( tidak berkali-kali belanja ) juga akan lebih murah. Masalahnya adalah semakin besar kemasannya akan semakin besar peluang yodium menguap darinya.
Yang benar adalah belilah garam yadium dalam kemasan kecil atau secukupnya saja.
Tujuannya adalah agar jangka waktu pemakaiannya tidak terlalu lama, sehingga Yodium yang dikandungnya tidak seluruhnya menguap habis sebelum dipakai.
Menempatkan garam yodium dalam wadah terbuka
Yang sering terjadi adalah ibu-ibu rumah tangga menempatkan garam yodium ini dalam wadah terbuka. Ataupun jika dalam wadah tertutup, masih ada lubang-lubangnya.
Yang benar adalah tempatkan garam beryodium ini dalam wadah yang benar-benar tertutup. Baru dibuka ketika akan menggunakannya.
Tujuannya jelas, agar kandungan yodiumnya tidak menguap begitu saja. Ingat yodium adalah zat yang mudah menguap.
Menaburkan garam ketika proses masak memasak makanan
Ini merupakan pemandangan yang benar-benar lazim terjadi.
Namun ternyata salah besar.
Dengan menaburkan garam beryodium ketika atau selama proses memasak makanan, anda tidak akan mendapat manfaat apa-apa. Karena kandungan yodiumnya akan langsung menguap begitu saja.
Yang benar adalah, jika menginginkan rasa asin pada makanan, gunakan dan tuangkan saja garam meja. Sehingga Yodium tidak ikut termasak. Dengan demikian Yodium dapat langsung masuk ke dalam tubuh tanpa mengalami perubahan.
Garam dimasak dalam masakan yang bergolak di atas api
Sama seperti di atas. Cara ini sangat lazim sekali. Namun dengan cara ini kandungan Yodiumnya akan langsung melayang ke udara bersama uap air. Sehingga anda tidak akan mendapatkan manfaat apa-apa.

Nah dengan mengetahui beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh para ibu rumah tangga, maka mulai sekarang sebaiknya menggunakan cara yang benar dalam memperlakukan dan menggunakan garam yang beryodium ini.

Jangan sampai kelihatannya mengkonsumsi garamnya tetapi ternyata tidak mendapatkan manfaat yodiumnya.

Yang perlu juga diketahui, yodium ini ternyata tidak hanya bisa didapatkan dari garam beryodium saja. Akan tetapi beberapa makanan yang sering dikonsumsi sehari juga mengandung yodium di dalamnya.
Yodium ini juga bisa didapatkan dari berbagai jenis sayuran, seperti : tomat, kentang, wortel, dan juga berbagai pangan yang berasal dari laut seperti ikan, kepiting, udang , kerang dan sebagainya.
Dan kebutuhan tubuh manusia akan Yodium ini juga tidak banyak-banyak amat.
Orang dewasa biasanya hanya membutuhkan sekitar 100-115 mikogram ( mcg ) Yodium perhari, sedangkan ibu hamil dan menyusui memang sedikit lebih tinggi yaitu berkisar antara 125 – 150 mcg/hari.

Lihat juga :
> Ibu wajib tahu bahaya menggunakan MSG sebagai penyedap masakan