-->

Misteri Kue Bulan Dari Dinasti Ming, Wajib Disajikan Pada Zhong Qiu Jie


Hari-hari terakhir ini masyarakat keturunan Tionghoa disibukkan pembuatan penganan kue bulan. Kesibukan ini karena dalam rangka persiapan menyambut perayaan festival musim gugur  atau Festival Zhong Qiu Jie .
Perayaan ini tepatnya akan jatuh pada tanggal 15 bulan 8 menurut kalendar Imlek. 
Perayaan ini melambangkan akhir dari kerja keras selama setahun di ladang. Maka keluarga petani menunjukkan rasa terima kasihnya kepada Dewa Bumi, yang dilambangkan oleh bulan, untuk berkahnya selama setahun. Tanggal ini juga merupakan ulang tahun dari Dewa Bumi, atau Tu Di Gung. 

Pada hari istimewa tersebut, orang Tionghoa bersembahyang di rumah ibadah dan melakukan acara keluarga di rumah. Setelah malam tiba, seluruh keluarga menikmati piknik di taman-taman umum. Dan dalam pelaksanaan perayaan tersebut salah satu penganan yang menjadi sajian wajib adalah kue bulan.

Asal Mula Kue Bulan

kue bulan

Kue bulan bermula dari penganan sesajian pada persembahan dan penghormatan pada leluhur di musim gugur, yang biasanya merupakan masa panen yang dianggap penting dalam kebudayaan Tionghoa yang berbasis agrikultural. Kue bulan disajikan dan dimakan selama Festival Pertengahan Musim Gugur sebagai peringatan akan keutuhan keluarga. Perkembangan zaman menjadikan kue bulan berevolusi dari sesajian khusus pertengahan musim gugur kepada penganan dan hadiah namun tetap terkait pada perayaan festival musim gugur tadi. 

Kue bulan dalam bahasa Mandarin (Hanzi: 月餅, pinyin: yuèbǐng) adalah penganan tradisional khas Masyarakat Tionghoa. Di Indonesia, kue bulan lebih dikenal dengan Bahasa Hokkian-nya, gwee pia atau tiong chiu pia. Sedangkan dalam bahasa Hakka / Khek- nya, yaitu " Nyekh Ppyang " . 

Beberapa legenda mengemukakan bahwa kue bulan berasal dari Dinasti Ming, yang dikaitkan dengan pemberontakan heroik Zhu Yuanzhang memimpin para petani Han melawan pemerintah Mongol. Namun sebenarnya, kue bulan telah ada tercatat dalam sejarah paling awal pada zaman Dinasti Song. Dari sini, kue bulan dipastikan telah populer dan eksis jauh sebelum Dinasti Ming berdiri. 

Macam-macam kue bulan 

Secara tradisional, kue bulan asalnya berbentuk bulat, karena melambangkan kebulatan dan keutuhan. Namun dengan berkembangnya zaman, banyak bentuk lain yang muncul untuk menambah variasi dalam komersialisasi kue bulan. 

Kue bulan sendiri, meski terlihat sederhana ternyata banyak variasinya, sehingga bahkan dikategorikan menjadi beberapa penggolongan sebagai berikut : 

• menurut cara pembuatannya : Guangdong, Beijing, Taiwan, Hongkong, Chaozhou. 
• menurut rasanya : manis, asin, pedas 
• menurut isinya : kuning telur, tausa (kacang merah), buah-buahan, kacang hijau, es krim 
• menurut bahan kulitnya : tepung gandum, gula dan es 

Sedangkan di Indonesia, pembuatan kue bulan pada dasarnya berasal dari gaya pembuatan Guangdong dan Chaozhou. Disamping itu ada beberapa daerah yang memberi variasi berbeda dengan cara pencampuran bahan-bahan lokal yang mudah ditemukan di Indonesia, semisal daun pandan sebagai perasa. 
Disamping penggolongan di atas masih banyak kategori lainnya berdasar hasil inovasi cara pembuatan kue bulan gaya baru di pasaran. 

Sebagaimana masyarakat Tionghia di belahan dunia lainnya, perayaan Festival Zhong Qiu Jie  ini diperkirakan berlangsung semarak. Sebagai contoh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau bekerjasama dengan Vanhollano,  menampilkan kue bulan raksasa yang direncanakan siap masuk Museum Rekor Indonesia (MURI). Kue ini berukuran fantastis yakni lebar 138.8 Cm, tinggi 48 Cm dan berat 880 Kg. 

Pada perayaan Festival Zhong Qiu tahun  ini juga akan diisi dengan berbagai acara menarik seperti Pawai Lampion yang diiringi oleh Barongsai, Tari Naga Mobil hias maupun peserta pawai akan membawa aneka lampion, mulai dari lampion Naga yang besar sampai lampion kecil yang dijinjing setiap peserta pawai. 

Hanya saja berdasarkan informasi yang didapatkan dari salah seorang pembuat kue bulan, untuk tahun ini pembuatan kue bulan jatuhnya cukup mahal karena masih ada sebagian bahannya yang harus diimport, sedangkan kurs rupiah belum juga beranjak membaik.

Lihat juga :
> Sajikan hidangan menantang dengan kentang

You may like these posts