Mengenali Masalah Keputihan Pada Wanita Hamil
Jika dikaitkan dengan bagian tubuh – kulit dan wajah – istilah “putih” sangat digandrungi oleh kebanyakan wanita Indonesia. Tetapi jika dikaitkan dengan “bagian tubuh yang lain” istilah ini justru menjadi momok yang paling dihindari oleh wanita : keputihan.
Keputihan sendiri pada dasarnya digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Keputihan normal (fisiologis)
Keputihan normal (fisiologis) merupakan keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, yang pada umumnya timbul mendekati masa menstruasi atau setelah menstruasi ataupun masa subur
2. Keputihan abnormal (patologis).
Sedangkan keputihan patologis dikarenakan adanya infeksi yang umumnya disertai dengan gejala rasa gatal di dalam alat vital dan di sekitar bibir alat vital bagian luar.
Secara umum hal-hal yang dapat menimbulkan keputihan adalah karena adanya aktivitas bakteri, virus, jamur serta parasit. Infeksi yang terjadi akibat hewan renik ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, menyebabkan rasa perih ketika buang air kecil.
Secara umum hal-hal yang dapat menimbulkan keputihan adalah karena adanya aktivitas bakteri, virus, jamur serta parasit. Infeksi yang terjadi akibat hewan renik ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, menyebabkan rasa perih ketika buang air kecil.
Dari mana asal keputihan ?
Leukorea berasal dari:
1. Vulva.
2. Vag1na.
3. Servik uteri.
4. Korpus uteri.
5. Tuba.
Gejala keputihan
Pada Keputihan normal (fisiologis), umumnya mempunyai gejala-gejala, dengan ciri-ciri cairan keputihan sebagai berikut :
• Keluarnya cairan sekresi yang berwarna bening, namun tidak lengket dan encer.
• Tidak berbau menyengat
• Tidak disertai dengan rasa gatal.
• Keputihan fisiologis merupakan proses normal sebelum atau setelah menstruasi dan ini merupakan tanda masa subur pada wanita tertentu.
• Dapat dialami oleh wanita karena kelelahan atau daya tahan tubuh yang lemah.
Cairan sekresi berasal dari leher rahim, meski ada yang berasal dari alat vital yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
• Bisa terjadi juga pada bayi wanita yang baru lahir, pada waktu 1 sampai 10 hari, dimana dari alat vitalnya keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
• Pada wanita muda terkadang bisa mengalami keputihan ketika sebelum menginjak masa puber, tetapi gejala ini biasanya akan hilang dengan sendirinya.
• Cairan yang keluar berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih kelabu dari saluran alat vital. Bisa encer atau kental, lengket, terkadang berbusa.
• Berbau menyengat.
• Pada beberapa penderita, diiringi rasa gatal yang mengiritasi alat vital
• Pada kondisi tertentu bias merupakan ciri penyakit infeksi alat vital yang berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.
Meski merupakan hal yang wajar, wanita-wanita hamil memang sangat rentan terhadap keputihan. Penyebab keputihan pada wanita hamil dapat dikarenakan :
1. Terjadinya perubahan hormonal.
Selama masa kehamilan, produksi hormon estrogen pada wanita akan bertambah, hingga produksi pada cairan alat vital juga meningkat.
2. Terjadinya penurunan keasaman alat vital
3. Adanya perubahan kondisi saluran pencernaan.
Sama seperti dengan kondisi lainnya, keputihan yang terjadi pada masa kehamilan bisa terjadi normal ( fisiologis ), ataupun tidak normal ( patologis ).
Yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa keputihan pada wanita hamil yang terjadi secara tidak normal ( patologis ) bisa menyebabkan terjadinya beberapa gangguan pada kehamilan itu sendiri.
Bisa berupa kelahiran prematur, terjadinya ketuban yang pecah terlalu dini, atau bayi yang lahir nantinya berat terlalu rendah.
Bisa berupa kelahiran prematur, terjadinya ketuban yang pecah terlalu dini, atau bayi yang lahir nantinya berat terlalu rendah.
Oleh sebab itu, jika wanita hamil mengalami keputihan patologis, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk melakukan pengobatan lebih dini.