-->

Ini Lho...Bahasa Bayi Yang Wajib Ibu Kuasai


Bagi kebanyakan orang dewasa, bayi, sebagai mahluk yang masih sangat kecil, pastinya belum memiliki satu bahasa. Lha wong berkata-kata saja belum becus, apalagi mengucapkan sebuah kalimat. Apalagi lagi ber-bahasa. 
Bagi orang dewasa, satu-satunya bahasa bayi, ya....menangis. 
Lapar menangis, kedinginan menangis, gerah menangis, pipispun menangis. 
Seandainya telah bisa “bersuara”, kata-kata yang diucapkan oleh bayi-pun seringkali terdengar sebagai “bahasa mahluk asing” bagi orang dewasa, “mengoceh” tidak karuan. 

Tetapi tahukah ibu, jika bayi-pun ternyata juga telah memiliki bahasa tersendiri untuk mengungkapkan perasaannya. 

Setidaknya itulah hasil yang didapat oleh para ahli setelah melakukan riset bertahun-tahun terhadap begitu banyak bayi. 
Tentu saja bukan bayi yang baru lahir cepret atau yang baru berumur beberapa hari, melainkan bayi yang telah cukup usia, batita setidaknya. 
Jadi, sudah tahukah ibu tentang bahasa bayi, yang dengan bahasa itu ibu dapat mengerti dan memahami apa yang sedang diinginkan atau apa yang sedang dikehendaki oleh bayi ? 
Bahaya bayi sebenarnya hampir mirip-mirip dengan ungkapan pendek yang dikeluarkan oleh orang dewasa ketika merasakan sesuatu. Meski terkadang artinya sedikit berbeda. 

Jadi jika belum tahu, Ini Lho...Bahaya Bayi Yang Wajib Ibu Kuasai : 

1. ‘Eh’ 
Apa arti dari kata “eh”. Bagi orang dewasa kata “eh” sering digunakan sebagai kata jeda ketika sedang teringat sesuatu. Kata “eh” bagi orang dewasa mungkin tidak berarti sesuatu. 
Namun ketika kata “eh” digunakan dalam bahasa bayi, itu menandakan bahwa perut bayi dalam keadaan kosong. Namun kata “eh” juga bisa berarti bahwa bayi sedang bersendawa. 
Bahasa ini sering terdengar ketika bayi telah selesai minum susu. 

 2. ‘Neh’ 
Bagi orang dewasa dan dalam bahasa Jawa, kata “neh” berarti lagi. 
Dalam bahasa bayi, kata “neh” sebenarnya mempunyai arti yang serupa. Dalam bahasa bayi, kata ‘neh’ menandakan bahwa bayi sedang merasa sangat lapar, terutama ketika diucapkan secara berulang-ulang. 

3. ‘Heh’ 
Dalam bahasa orang dewasa, kata “heh” digunakan untuk panggilan sebutan atau untuk menegur seseorang. Dalam bahasa bayi, kata ‘Heh’ berarti bayi ingin mengatakan bahwa kondisi tidak nyaman, terutama ketika disertai dengan gerakan tubuh yang menggeliat-geliat. 
Dan itu artinya pula, ibu harus segera merubah posisinya atau segera menggendongnya. 

4. ‘Owh’ 
Hampir mirip dengan bahasa orang dewasa, kata “owh” dalam bahasa bayi juga bisa menandakan jika bayi sedang dalam keadaan kelelahan dan mengantuk. 
Kata “owh” ini sering diucapkan bayi disertai dengan gerakan menguap. 
Dan itu artinya, ibu harus segera menidurkannya. 

5. ‘Eairh’ 
Sedangkan ketika bayi mengeluarkan kata “eairh” maka ibu harus segera tanggap. Sebab kata itu berarti bahwa bayyi ibu sedang dalam keadaan kembung. 
Setidaknya kurang baik kondisinya. 

Bagi orang dewasa, “bahasa bayi” diatas jika tidak dipelajari mungkin tidak akan dipahami. 
Namun bagi sesama bayi dilarang saling mendahului....eh maksudnya, bagi sesama bayi, bahasa tersebut umumnya sama-sama dimengerti. Terutama sekali pada bayi kembar. 

Menurut penelitian para ahli juga, bayi kembar bahkan mempunyai bahasa tersendiri yang cukup unik untuk saling berkomunikasi. Oleh para ahli, fenomena percakapan pada bayi kembar disebut dengan Cyptophasia. Menurut para ahli, keunikan dari bahasa bayi kembar antara lain : 

- Bayi kembar ternyata memiliki cara tersendiri untuk saling berkomunikasi. Mereka bahkan dapat “ngobrol” tanpa saling tumpang tindih. 
- Meski kata yang dikeluarkan oleh bayi kembar bagi orang dewasa hanya terdengar sebagai ‘dadada’, namun bagi mereka, kata “dadada” tersebut memiliki arti dan makna yang spesifik yang hanya dimengerti maknanya oleh mereka berdua. 
- Namun, bayi kembar juga dapat menggunakan intonasi atau irama selama berkomunikasi sehingga terkadang terdengar seperti orang dewasa yang sedang ngobrol 
- Dalam bercakap-cakap antar sesamanya, bayi kembar umumnya menggunakan gerakan yang selaras dan tidak saling ganggu antara satu dengan yang lainnya. Mereka juga saling menatap satu sama lainnya. 

Nah Itulah Bahaya Bayi Yang Wajib Ibu Kuasai. 

Dengan memahami dan menguasai bahasa bayi tersebut tentu akan sangat membantu ibu untuk memenuhi kebutuhan si bayi. Sehingga bayi ibu tidak terus-terusan menangis sepanjang hari. Yang tentu saja bisa membuat ibu bete jadinya. 
Ibu mungkin menyukai yang ini : 

You may like these posts