-->

Mengapa Umur Anak Jaman Sekarang Lebih Pendek ?


Memang, jika dilihat dan dibanding-bandingkan, usia orang –orang jaman sekarang sepertinya lebih pendek dibanding dengan jaman kakek nenek kita atau orang-orang jaman dulu. 
Orang-orang modern jaman sekarang, usia “baru” 60-an tahun saja sudah terlihat sangat renta, “tikluk-tikluk”. Padahal orang-orang tua jaman dulu dengan umur 70 atau bahkan 80 tahun saja masih terlihat sangat sehat dan kuat. 

Bahkan mungkin pada saat ini masih ada sisa-sisa generasi sebelum kita yang berumur panjang. Dan masih sehat. Biasanya malah ditemukan di desa-desa. 
Dimana kondisi lingkungan, hawa, udara dan makanan masih murni. Semua dari alam. 
Tetapi selama ini hal itu hanya diduga-duga saja. Apa penyebabnya para generasi tua lebih panjang usia
Para ahli kesehatan juga berusaha untuk menemukan penyebabnya. 

Sebelumnya, beberapa waktu lalu hal serupa jug atelah dikemukakan oleh sejumlah figur ternama, seperti Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama, atau koki ternama Inggris Jamie Oliver.
Keduanya mengemukakan dugaan bahwa anak-anak jaman sekarang cenderung akan meninggal pada usia lebih muda jika dibandingkan dengan generasi orang tua mereka. 
Keduanya, baik Michelle Obama maupun Jamie Oliver mendasarkan dugaan mereka terhadap adanya kenyataan bahwa anak-anak jaman sekarang banyak yang mengalami kegemukan atau obesitas. 

Dan dugaan tersebut belakangan dikuatkan oleh adanya suatu penelitian akademis yang memang menyebutkan bahwa jumlah orang yang mengalami obesitas kini lebih tinggi dari sebelumnya. 
Sebagai contoh, catatan angka yang terdapat di jurnal kesehatan Lancet tahun ini menunjukkan, terdapat 2,1 miliar orang di seluruh dunia yang mengalami kegemukan atau obesitas. 
Dan jumlah tersebut merupakan peningkatan dari 875 juta orang, sebagaimana yang tercatat pada tahun 1980. 

Namun pendapat bahwa anak-anak jaman sekarang akan meninggal pada usia lebih muda karena obesitas tidak sepenuhnya diamini oleh ahli lainnya. 
Adalah Katherine Flegal, seorang ahli epidemiologi di National Centre for Health Statistics di Hyattsville Maryland, Amerika Serikat yang justru berpendapat sebaliknya. 

Setelah melakukan analisa terhadap 97 buah studi tentang penyebab kematian, Flegal dan timnya menemukan bahwa orang-orang yang dianggap mengalami obesitas atau kelebihan berat badan oleh standar internasional justru memiliki peluang meninggal 6% lebih kecil bila dibandingkan dengan mereka yang memiliki bobot tubuh normal. 

Hasil Penelitian Flegal yang diterbitkan di American Medical Journal, mengatakan bahwa ada kemungkinan orang yang mengalami obesitas justru mendapatkan perawatan medis yang lebih baik karena mereka cenderung mengetahui terlebih dulu terhadap gejala-gejala penyakit potensial yang bisa terbaca dari tes laboratorium untuk diabetes dan kolesterol tinggi. 

Namun, meski memiliki kemungkinan hidup yang lebih lama, kualitas hidup orang-orang yang mengalami obesitas / kegemukan akan lebih rendah, karena adanya gangguan-gangguan kesehatan akibat kelebihan berat badan. 
Jadi, mana yang benar ? 

Maka Simak juga : 

You may like these posts