-->

Jangan Ngomong Saat Makan : SALAH. Yang benar : Ngomonglah Saat Makan

Ada sebuah kontradiksi terhadap apa yang dipercayai dan dilakukan oleh para orang tua selama ini. Umumnya para orang tua akan melarang anak-anaknya untuk ngomong atau berbicara saat makan. Atau makan sambil berbicara. Takutnya, nanti bisa tersedak. 

Jika ditinjau dari segi tersedak – karena ngomongnya terlalu nerocos – mungkin ada benarnya. 
Namun jika ditinjau dari segi perkembangan anak secara keseluruhan hal ini kurang benar atau malah tidak benar. Itulah sebabnya disebut kontradiktif. 

Sebab sebuah studi terbaru justru menemukan hal yang sebaliknya. 
Berbicara saat makan bukanlah hal yang dilarang, bahkan sangat dianjurkan. 

Sebuah studi yang dilakukan oleh National Literacy Trust mengungkapkan bahwa berbincang-bincang ( ngomong ) ketika sedang makan justru dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak-anak
Hasil tersebut disimpulkan setelah melalui sebuah jajak pendapat terhadap 35.000 anak-anak di Inggris.
Anak-anak yang di dalam keluarganya memilki kebiasaan duduk dan bercakap-cakap selama makan siang, maka akan menjadikan anak-anak lebih percaya diri. 

Dan dari studi tersebut juga didapatkan, satu dari empat anak keluarganya tidak memiliki kebiasaan berbincang-bincang ketika makan. 
Studi tersebut melibatkan anak-anak berumur 8 sampai 16 tahun, dari 188 sekolah di seluruh Inggris. Data yang didapat menunjukan bahwa duduk diam ketika makan bisa berdampak buruk pada kepercayaan diri anak. 
Bahkan ketika dibandingkan dengan sama sekali tidak makan bersama anggota keluarga. 
Hasil studi : 
62% anak yang memiliki kebiasaan berbincang saat makan dengan keluarganya memilik rasa percaya diri yang tinggi saat harus berbicara di depan kelompok. 
Dibandingkan dengan yang 47% yang makan sambil diam dan 52% anak-anak yang tidak makan bersama keluarga. 75% dari yang berbincang sewaktu makan, mengatakan merasa percaya diri ketika harus berdiskusi di kelas, dibandingkan dengan 57% yang makan bersama tetapi tidak atau jarang berbincang, dan 64% dari mereka yang tidak makan bersama keluarga. 

National Literacy Trust yang melakukan “Kampanye kata-kata untuk kehidupan” menyerukan agar semua keluarga mendorong kemampuan berbicara dan mendengar anak-anak mereka "dengan mengambil langkah yang kecil seperti bercakap-cakap bersama pada saat makan". 
Direktur Jonathan Douglas mengatakan: 
"Penelitian kami menunjukan bagaimana pentingnya percakapan di rumah dengan kesuksesan anak-anak dan anak muda dimasa depan." 
"Berbicara dan berkomunikasi di rumah, contohnya diwaktu makan, akan membantu anak-anak maraih kemampuan yang mereka butuhkan untuk sukses dan hidup bahagia." 

Simak juga : 

You may like these posts