-->

Ya Tuhan, Lindungilah Aku Dari Ibu-Ibu Yang Naik Sepeda Motor Sign Ke Kiri Tapi Beloknya Malah Ke Kanan ( Dari Komunitas Truk Cakep)


Meski selalu digunakan di setiap harinya, melewati dan berkendara di jalan raya sebenarnya bisa diibaratkan seperti pergi ke medan peperangan. Sama-sama beresiko dan sama-sama mempertaruhkan jiwa dan raga. Segala sesuatunya bisa saja terjadi. Lengah atau membuat kesalahan sedikit saja, nyawa taruhannya. 
Meski orang selalu diajarkan dan dianjurkan untuk selalu berdoa dan berhati-hati ketika berkendara di jalan raya, ditambah juga dengan adanya berbagai aturan lalu lintas untuk keselamatan para pengendara, tetapi orang malah kerap kali melupakan dan mengabaikannya.
Entah karena lupa atau karena sengaja, berkendara di jalan raya secara ceroboh, tidak berhati-hati dan semaunya sendiri. 

Dan jika berbicara cara berkendara di jalan raya yang seperti ini tentu tidak akan pernah lepas dengan “cara berkendara dari para ibu rumah tangga”. 

Eloknya cara berkendara para ibu rumah tangga ini pasti ada di hampir setiap kota, padahal kota-kota tersebut terpisah jauh letaknya atau bahkan di pulau yang tidak sama. 
Sehingga tanpa dipromosikan pun, cara berkendara para ibu rumah tangga yang sebenarnya sangat tidak bergaya ini telah terkenal dimana-mana 
Entah para ibu rumah tangga ini menyadari atau tidak dengan cara berkendaranya. 
Hanya saja jika cara berkendara mereka disebut sebagai cara berkendara yang ceroboh, tidak hati-hati dan cenderung seenaknya sendiri, tentu saja mereka tidak terima. 

Karena itulah dalam salah satu sesi Stand Up Comedy, salah satu peserta menamakan cara berkendara ibu rumah tangga yang tidak bergaya ini disebut sebagai gaya berkendara belalang. Berkendara “mobat-mabit” ke kanan ke kiri sekenanya dan – yang paling terkenal nih – memberi sign ke kiri tapi beloknya malah ke kanan. 

Menjadikan para pengendara lain kaget dan geleng-geleng kepala ( sebagian di antaranya mengumpat ). Reaksi dan cara menyikapinya rata-rata hampir sama : jengkel ! 

Cara pengendara atau pengguna jalan raya yang lain dalam bereaksi dan menyikapi cara berkendara ibu rumah tangga ini sebenarnya sangat wajar dan bisa diterima.
Namun dari selain reaksi yang umum tersebut ternyata ada reaksi dan cara menyikapi lainnya yang bisa dibilang sangat bijaksana ( meskipun cukup menggelikan ). 

Bagaimana bisa menggelikan ? 
Silahkan simak terus ceritanya. 

Entah jika di daerahmu, di daerah saya ada yang namanya KTC – bukan KFC lho. 
Yang namanya KTC adalah singkatan dari Komunitas Truk Cakep. Yang gampangannya adalah sekumpulan supir-supir truk yang peduli dan mendandani truk tumpangannya sedemikian rupa sehingga tampilannya menjadi “lain” dari tampilan truk-truk biasanya. Lebih cakep ! 

gambar komunitas truk cakep

Biasanya, yang namanya kendaraan truk tampilannya “seperti itu adanya”. 
Maklum saja, truk memang bukan untuk mengangkut orang melainkan untuk mengangkut barang. 
Namanya saja KTC, Komunitas Truk Cakep, maka para sopirnya mendandani dan mempermak habis-habisan truk tunggangannya sehingga tampilannya menjadi lebih cakep – sekurangnya bagi mereka. 
Mulai dari cat, aksesories hingga modifikasi. Pokoknya apa saja yang bisa dilakukan agar tampilan truknya jadi lebih cakep. 

Dan tentu saja yang tidak pernah dan tidak akan ketinggalan – the last but not least – adalah tulisan yang terpampang atau sengaja dipampangkan pada Bak bagian belakangnya. 
Kamu pastinya pernah melihat kan, jika pada bak truk di bagian belakang kerap kali diberi tulisan-tulisan yang menarik, kadang sedikit bombastis dan provokatif., namun lebih banyak yang menggelitik rasa geli, sehingga bisa tersenyum-senyum sendiri laiknya orang gila “anyaran” 

Misal, beberapa saat setelah “era reformasi” ada tulisan yang begitu “fenomenal dan terkenal” yang banyak terpampang di bagian belakang bak truk. 
Tulisannya : 

Piye kabare le…..Isih enak jamanku tho..?” 

Disertai gambar Pak Harto di sebelahnya dengan senyum khasnya. 

gambar pak harto di bak truk
Itu salah satu contohnya. 
Masih ada banyak lagi tulisan-tulisan sejenis yang terpampang di bagian belakang bak truk, yang sebagian besarnya bisa mengundang rasa tawa. Sekurangnya bisa menjadikan tersenyum-senyum geli sendiri. 

Nah, cara bereaksi dan bersikap terhadap cara berkendara para ibu rumah tangga yang “bergaya belalang” ini ternyata juga diungkapkan dan terpampang pada bak belakang salah satu truk cakep. 
Yang meskipun bisa dibilang “bijaksana” tetapi juga bisa menjadikan tersenyum geli sendiri. 
Betapa tidak, 
Terhadap cara berkendara ibu rumah tangga yang seperti itu, sopir truk cakep tersebut menuliskan – dengan tulisan yang besar-besar dan tentu saja mencolok – di bagian belakang bak truknya : 

 “ Ya Tuhan, Lindungilah Aku Dari Ibu-Ibu Yang Naik Sepeda Motor  Sign Ke Kiri Tapi Beloknya Malah Ke Kanan..” 

Wah, ada-ada saja sopir truk yang satu ini…. 
Lihat juga : 

You may like these posts